Blog Advertising
Rabu, 29 Oktober 2008
Apa itu Layout
Apa itu layout ?

Mungkin banyak sebagian orang tidak mengetahui apa itu layout.
Gini, biasanya kalo kita sering maen friendster pasti taulah apa tu layout. Tekadangkan banyak tuh yang nanya, "eh layout friendsternya kamu apa kodenya?" atau "eh, layoutnya kok keren, ngambil dari mana?" atau "gantilah layoutnya, apa ga ada layout lain?"
Dan.. biasanya pertanyaan2 seperti ini yang sering muncul jika kita sering bermain friendster.



Sebenarnya simpel aja jawabannya, layout menurut kamus adalah rekaletak (tataletak). masih belum faham?...
Oke diteruskan,misalnya di blog, kita sering juga membicarakan template kan?.. nah pada edit template kita kan sering mengedit tata letak, misalnya, menambakan menu link, atau menu aksesoris, seperti jam, gambar2, tulisan2, pagerank dll.
Itulah yang namanya layout pada blog. Kan artinya kita yang menata letak daripada menu2 itu sendiri.
Sudah paham kan?..

Kenapa saya membicarakan ini? Karena ini ada kaitannya dengan kegiatan saya. Karena, tidak banyak yang tau apa itu layout. paling2 yang tau hanya yang sering didepan komputer saja atau yang sering berinternetan. Atau orang-orang yang berkecimpung di media percetakan dan koran, tabloid dll. Dan saya adalah salah satu tukang layoutnya media cetak (koran) yang ada di jambi.

Buah simalakama (buah apa ya??)...

kemaren malam (28/10/08) sekitar jam 10 malam saya terima sms dari seorang kawan yang isinya meminta saya untuk me-layout-kan koran mingguannya. Dan biasanya memang mereka (kawan dari media cetak mingguan lokal jambi) sering mengontek saya jika ingin menerbitkan koran mereka. Tapi pada saat itu kondisi badan saya agak sedikit lelah, karena dari malam kemaren lusanya saya tidak tidur (alias begadang maen game strongholde II). Jadi seharian saya cuma tidur 2 jam, itu pun numpang tidur di tempat kawan kos kawan saya. Setelah membaca ini sms tersebut saya jadi ragu mau balas smsnya gimana, karena mereka ingin cetak besok malamnya, jadi mau ndak mau harus dari malam itu juga (sekitar jam 1-5 subuhlah..).

Akhirnya setelah saya pikir2, kalau mau nolak ndak mungkin (ndak enak, dimana tanggung jawab sebagai kawan), trus kalo meng iyakan juga ndak mungkin, pasti 42 jam ndak tidur2 dan pasti tau sendirilah nanti kalo dipaksain saya bisa sakit. (buah simalakama kata orang...). Bingung apa yang mau saya putuskan malam itu juga. Tapi saya sudah terbiasa kok dalam me-manage waktu (alias dikejar2 deadlane atau istilah kerennya tu kata Dian sastro, "Dunia Tanpa Koma").. Ya deadlane udah biasa dikalangan media. Bagi kami, dikejar2/dibayang-bayangi waktu udah biasa, karena kita sama sekali tidak tahu apa itu WAKTU, bahkan seorang legendaris jenius "Albert Einstein" tidak mengetahui apa itu "waktu". padahal, dalam menerapkan pengetahuannya dia sering berkutat masalah jarak, waktu, kecepatan dancahaya dsb.

Atau bisakah kawan menjawab apa itu waktu??... saya jamin, sampai botak kepala anda tidak akan pernah bisa menjawab apa itu WAKTU.

Ya, tidak ada seorangpun yang tahu apa itu "waktu" karena hanya Allah lah yang tahu apa itu waktu. Dan Allah berfirman dalam surat Al Ashr, "Demi masa".....



Mau apapun medianya, pasti mereka selalu dikejar2 deadlane. Sebuah informasi sama dengan sebuah ilmu, semakin digali semakin dalam pula ia. Itulah hukum alam.

kembali ke judul..

Layout adalah istilah dari sononya (barat). Nah, kalo bahasa kita sehari2 atau orang media sering menyebutnya dengan PRACETAK, artinya pra=sebelum dan cetak = menerbitkan, artinya kegiatan mendesain halaman koran/tabloid sebelum di cetak.
kegiatan yang mencakup di bagian pracetak:
1. mengedit foto (biasanya pakai program adobe photoshop)
2. menggambar grafis (biasanya pakai program freehand atau coreldraw)
3. mendesain halaman koran (ini yang utama, biasanya pake program adobe pagemaker atau adobe indesign)
4. print out (mengeprint untuk cek hasilnya, sebelum benar2 dicetak/dipublikasikan)
5. montage (kadang ada juga yang di montage langsung di percetakan)



12 jam nonstop layout halaman koran

Fuih... setelah menimbang2 akhirnya saya putuskan untuk membalas sms kawan tersebut, "oke,
"kalo malam ini kayaknyo sayo ndak biso, gmn kalo besok b..."
"kiro2 tekerjar dak? soalnyo kami mau cetak jambi defacto besok malam"
"tekejarlah, tenang b, 6 jam kelarlah 12 halaman tu?"
"oke lah kalo gitu ded, jadi jam berapo mo ksni besok?"
"kalo bangunnyo pagi, sayo pagi2 kesano"
"oke lah ded thanks"
"sip... boss"

Besok siangnya saya datang ke markasnya JAMBI DEFACTO, itupun bangunnya udah jam 10-an setelah di sms dan di telp beberapa kali oleh kawan tersebut. (ya, itulah pemuda indonesia banyak molornya dari pada ontime nya termasuk dedi, makanya indonesia lamban majunya... hehehe...)
Sesampai di markasnya Jambi Defacto jam 12 lewat dikit, tanpa basa-basi lagi langsung saya melayout halaman koran Jambi Defacto dengan didampingi wapimrednya yang masih bujangan berpenampilan rocker abis (berambut gondrong sepinggang dan hobi musik2 cadas indonesia). Kali ini Jambi defacto ingin merubah sedikit format halamnnya, biar agak beda tampilan perwajahannya," kata yudi (wapimrednya)..

Setelah 1 jam..... 2 jam.... 3 jam.... sudah selesai separonya (dari 12 halaman koran Jambi Defacto), dan 4 jam 5 jam... dan saat jam menunjukkan pukul 5.30 WIB selesai sudah semua halaman, tau sendiri kan... udah berapa jam tadi? Ya,hampir 6 jam saya me layout tanpa henti di depan komputer. sanggupkah anda seperti itu?.. saya kira ndak.. ya kan?..(kayaknya cuma orang2 yang beriman aja yang sanggup,seperti saya hehehehe)...

Sehabis melayout lalu yudi mengambil alih komputer yang saya pakai untuk mengecek berita2 dan foto2 yang akan dipublikasikan besok. Karena, kalo salah2 mempublikasikan bisa rawan komplain dari pihak2 yang tidak suka dipublikasikan. sebab, banyak berita2 mengenai bobroknya para pejabat atau kontraktor2 nakal yang jarang terekspose media.

Setelah selesai semua urusan layout-melayout dan juga honor saya, kami lalu makan bersama, setelah itu saya pamit untuk pergi lagi (berangkat ke kantor maksudnya), soalnya tugas di kantor sudah menunggu. Karena disamping saya membantu layout koran mingguan kawan, saya juga sebagai layouter koran harian lokal di jambi.

Sesampai dikantor tanpa mandi lagi sore itu, karena memang ga sempat mandi. Kan (kata orang "mandi itu kan, bagi yang merasa kotor") jadi kalo ndak merasa kotor ga perlu2 bgt untuk mandi, setuju kan???... heehe...
Kenapa saya memutuskan untuk tidak mandi sorenya:
1. udah jam 7 malam jadi ndak sempat
2. belum merasa kotor
3. karena ruangan kami berAC, jadi bau badan ga begitu menyebar
4. halaman koran harian yang saya kerjakan juga udah menunggu
5. malas aja mandi malam2.. hehehe..
lalu, start kembali jam 7 malam sampai jam 12 baru selesai... (slalu begitu sehari2, jam 11-12 lah biasanya baru selesai).
jadi, kalo dikalkulasikan kira2 saya mlototin komputer selama 12 jam nonstop. (bisa dibayangkan gimana pegelnya punggung ini??...) setelah semua selesai, saya terkulai LEMAH di kursi yang saya jejer (karena ndak sempat untuk pulang capeeeek sekali rasanya) dan kemudian tertidur pulas sampe jam 5 subuh... ghrrrrrr ghrrrrr.... ghr......
posted by pojokjambi @ 02.34   3 comments
Minggu, 26 Oktober 2008
Layanan di e-shop jambi kok sangat Mengecewakan
Layanan di e-shop jambi kok sangat Mengecewakan

Kemaren pagi sekitar jam 8 baru bangun dari tidur singkat,karena malamnya saya begadang sampe jam 5 subuh. Di luar terlihat suasana pagi yang cerah, meskipun badan agak pegel2. Mendungpun tak menampakkan wajahnya. jarang2 terjadi di Jambi pada bulan oktober ini, karena kota jambi saat ini sedang musim hujan.


Sesaat saya teringat laptop baru yang saya beli di e-shop jambi, maklum baru 1 minggu punya laptop, jadi bawaannya cemas melulu kalo2 ilang (soalnya baru sih, dan ndak biasa tu punya barang2 yang agak berharga dikit, hahahaha ndeso!! katrok!!!...). Karena saya juga baru pindahan kost, jadi masih belum paham daerah tempat kos-an saya itu aman atau ndak.



Ingat laptop jadi teringat sama tas laptopnya yang waktu beli dikasih tas yang ukuran kecil, karena pas belinya kemaren kebetulan stok tas untuk laptop accernya abis. jadi, ya mau ndak mau harus mau. Karena kan katanya nanti bisa ditukar lagi sama tas yang ukuran gede, asal jangan dikotor2in tapi ya harus nunggu beberapa harilah, gitu kata kru-nya e-shop.Ya udah gpp pikir saya. Setelah tawar menawar harga, pas, tancap gas (kayak lagunya iwan fals hehee)..

Selesai mandi, langsung saya sms temen kuliah untuk ngawani nukarin tas laptop. Tanpa keberatan temen saya pun ngikut menemani, "otre boss" katanya. Setelah beberapa menit jalan, ee ternyata ada sedikit insiden. Maklum di jalanan kita selalu harus dituntut konsenstrasi tinggi. Salah2 kita bisa celaka.(kalo kata temennya bapak saya "mending kita yang ngalah, karena yang kita lawan itu besi bukannya tanah" besi itu artinya ya kendaraan).

Pas hampir nabrak motor orang, saya emosi sekali waktu itu, gimana ndak emosi kalo tiba2 didepan kita ada orang yang belok secara tiba2. Setelah saya marahi orang itu dan dia minta maaf kalo memang dia yang salah. (meskipun udah maafin dia tapi masih kesel juga sihh...). akhirnya juga cuma bisa menggerutu sambil berlalu menuju e-shop.

Sampai di tujuan euforia hati saya yang panas tadi mulai adem oleh hawa ac di e-shop. Terlihat kursi merah minimalis tapi terkesan mewah, dengan ruangan besih yang dijejer beberapa merk laptop. Dan terlihat juga para pembeli yang sedang mondar mandir melihat laptop yang dipajangkan. meskipun agak ramai, tapi terkesan sepi. Semua orang bersuara lirih, terkadang hanya termenung di depan laptop yang di pajang, ada juga yang melihat brosur.Dan saat itu ada juga beberapa pemuda mengenakan baju berlambang IPDN dengan rambut plontosnya. (lho kok IPDN??.. saya baru terpikir sekarang, rupanya masih ada ya IPDN? kok saya kira udah di tutup gara2 kasus pembunuhan kemaren?mmmmm..)..

Setelah masuk dan tefokus pandangan saya pada mbak bagian marketing yang manis, saat itu semua karyawan memakai seragam hijau tua. (setau saya, seragam mereka cuma ada dua warna, hijau sama kuning)... tanpa basa-basi lalu saya tanyakan tentang kejelasan dari tas laptop saya.

"mbak, tas accernya ada ndak yang ukuran besar?, rencananya mau nukarin tas, kemaren kan beli disini trus dikasih tas yang kecil yang bukan ukurannya"

"ada notanya nggak?"

"ada, lengkap nih saya bawa semua"

Tak ada pertanyaan lagi, langsung mbak itu masuk ke ruangan teknisinya. Kami langsung duduk di bangku yang memang disediakan untuk pelanggan.
setelah menunggu beberapa menit mbak tadi kembali keluar dari ruangan teknisinya. Tapi anehnya kok permintaan saya tadi ndak digubris, alias dicuekin dan seenaknya dia melayani yanglain?.
dalam hati saya, oooo... mungkin dia sibuk, ya gpp lah nunggu barang beberapa menit.
15 menit berlalu Tak ada juga gelagat mbak tadi mau melayani saya. Lalu saya tanya lagi ke temennya, giliran pertanyaan ke mbak yang pake jilbab.

"mbak, gimana tas accernya udah ada nggak yang 14 inchi?"

"ada bawa tasnya yang kemaren"

"ada, nih masih baru, belom dipakek kok, soalnya saya pake tas ransel eiger ini"



lalu mbak yang pake jilbab tadi masuk lagi ke ruangan teknisinya. dan sesaat keluar dengan membawa beebrapa kertas kecil yang menurut saya itu adalah nota pembelian. Tapi, lagi-lagi aneh bin ajaib. permintaan saya tidak digubris lagi. Dan mbak tersebut sibuk dengan urusannya sendiri.Hampir 1 jam menunggu, tas tak kunjung datang, teman sayapun mulai gusar.

"Kok lamo nian ded?" tanya teman saya

"iyo, kok lamo nian yo"

"kayaknyo dio nyuekin kito, masak selamo ini, dah hampir satu jam kito disini ni ded?.. cubo tanyo lagi, masak kito dicuekin kayaknyo"

dengan hati kesal udah menunggu terlalu lama ditambah komporan dari teman, saya kembali menanyakan pada karyawan eshop yang terakhir, karena pada saat itu mereka cuma bertiga.
Tapi yang terakhir ini cowok, nah kebetulan cowok, jadi enak marahinnya (dalam hati saya)..

"bang!!! cemano ni, tasnyo ado dak??!!!.. kalo dak ado ngomong jangan kayak gini..."
dengan suara keras, dan mungkin semua orang yang ada disitu mendengar ocehan saya. dan mungkin-mungkin lagi semua pelanggan yang ada saat itu tidak dilayani juga dengan ramah oleh para karyawan e-shop tersebut.
dengan sedikit terkejut cowok tadi datang menghampiri saya.

"notanyo bawa?"

"bawak lah!!, dari tadi nanyo nota terus.." sambil mengeluarkan nota pembelian dari tas eiger dan saya tunjukin ke cowok tadi..
tanpa banyak nanya lagi abang tadi pergi meninggalkan kami, tapi tidak masuk ke dalam ruang teknisi, melainkan ke ruang samping di tempat beberapa laptop yang dipajangkan. Aneh, jangan2 dicuekin lagi permintaan saya (dalam hati saya membathin lagi).

Tak lama kemudian cowok tadi menghampiri kami dengan membawa tas accer ukuran besar dan menyerahkan kepada saya.

"yang inikan?"

"nah, kalo gini kan enak, cepat urusannyo"

"bukan gitu, kami lagi sibuk"

"ah, perasaan dari tadi cuma duduk2 bae di situ" sambil menunjukkan tempat duduk mereka (mungkin kalo bisa bertelor, udah banyak tuh telor mereka, soalnya saya perhatikan jarang sekali melayani setiap pembeli yang datang)..

Kalau pepatah mengatakan "Pembeli Adalah Raja" itu tidak berlaku di e-shop. Bukannya mau dihargai, tapi mbok ya jangan sejelek itulah pelayanannya.Jangankan yang harrganya jutaan, yang harganya ribuan aja penjual selalu ramah. Aneh bin ajaib.

Itulah kawan, kota jambi yang katanya kota bisnis. jadi, yang mereka utamakan hanya uang dan target keuntungan, pelayanan nomor sekian buatnya.
jadi pelajaran nih bagi kawan2 kalo: "orang jambi" tak seramah yang kau kira..



Sebenarnya sih saya males membicarakan tentang kejelekan sesuatu entah apa namanya. tapi, ya mau gimana lagi rasa kecewa itu masih ada. Kemaren sewaktu belinya pun juga gitu, mereka terkesan acuh dan ga ada ramahnya barang sedikitpun. (Apa mungkin karena wajah saya yang ndeso ini ya?? hehehe... ). Tapi, bukan saya saja kok yang mendapat perlakuan seperti ini, banyak juga tanggapan2 miring dari temen2 saya yang pernah ke e.shop.
yahh mudah-mudahan pelayanannya bisa berubah.
posted by pojokjambi @ 09.52   7 comments
Senin, 20 Oktober 2008
cara download dari youtube
Cara Download Youtube Video

udah dua malam kemaren, saya mencari tutorial cara mendownload youtube tapi ga ada yang pass buat saya. Akhirnya malam ini ketemu juga.

Awalnya, saya males mo download di youtube karena loadingnya lama trus resolusinya videonya ga bagus.., tapi pas malam minggu kemaren sekitar jam 1-an temen saya maen ke rumah kos-an saya dan ngobrolin tentang musik (coz dia emang rocker abizzz... n mantan gitaris underground jambi yang pernah nampil di kota Bali dalam acara kumpul bareng para underground dunia beberapa tahun yang lalu..) kelamaan ngobrol sampe bahas semua musisi yang ada diingatan dia malam itu. Akhirnya, dia pengen liat video klipnya nightwish...
dan saya jawab ringan aja kalo saya ga punya koleksi video klipnya nightwihs.

"sayo ndak punya koleksinyo..."
"download di internet kan biso?"..
"males, kelamoan downloadnyo, enakan beli cd bajakannyo bae"..
"mano adolah cd bajakan nightwish di jambi ni"
"iyo po?"...
"ya iyalah, masak ya iya dong....$!$##$!..
"besoklah, ku downlotin video klipnyo"...

trus malam besoknya saya buka youtube yang loadingnya lama bgt, coz emang internet saya juga lemot sih....
bis loading selesai, saya bingung, gimana caranya downloadnya?...
trus, saya tanya info tuorial download youtube sama mbah google.. dan saya ketik di google..
"cara download youtube"
disitu banyak sekali blog2 yang mengulas tentang download, tapi setelah saya uji dan saya terapkan, ga ada yang kepakek programya...
yahhh...... (dapetnya ikannya kecil-kecil..)

trus besoknya lagi, saya cari, dan akhirnya dapet di blognya angin-pagi (disini mengulas secara lengkap dan mudah dimengerti).

caranya:
1. buka youtube: www.yuotube.com
















2. ketikkan video apa yang mau kita cari:
trus di copy URL: http://www.youtube.com/watch?v=WAc9U0hy_90 (ini yang ada di samping kanan atas)
3. bis itu buka: http://keepvid.com

4. masukan copyan tadi di URL (yang warnanya biru paling atas)
5. klik dowload (dan tunggu beberapa detik)
6. lihat di bawah tulisan dowload link (yang diraster warna biru)
ada 2 download (terserah kita mau pilih yang mana, kalau mau yang gambarnya bagus mending pilih yang paling bawah)
7.klik kanan (pada tulisan ">>download<<")
8. klik Save LinK As
9. tunggu proses download (sambil ngopi, ngteh, atau sambil liat2 video lain, atau sambil nglamun juga boleh..)
10. selesai deh...
11. buka dan nikmati videonya


NB; biasanya kalo jaringan internetnya lemot, downlot sering terputus, don't wory... ulangi lagi langkah 7-11 lagi...
mau upload video sendiri juga bisa... (klik disudut kanan atas yang diraster kuning) tapi harus sign in (alias daftar) dulu...

selamat mencoba bagi yang tidak tahu, kalo yang tau jangan ngejek ya...
coz kemaren juga ada temennya temen, baru punya warnet, tapi juga ga tau tuh cara download di youtube ....
posted by pojokjambi @ 03.41   9 comments
Jumat, 17 Oktober 2008
Musim perang lagi?....
Rebutan Candi Tua, Kamboja-Thailand Perang

Phnom Penh – Surya-Gara-gara rebutan Candi Preah Vihear yang berusia 900 tahun, dua negara bertetangga kini di ambang perang. Dua tentara Thailand dilaporkan tewas setelah terjadi baku tembak dengan tentara Kamboja, Rabu (15/10). (sumber: www.surya.co.id)


Saya hanya menaggapi apakah ada kepentingan pihak lain dibalik semua ini??.... (ndak taulah...), yang sengaja dibuat agar para produsen senjata bisa meraup keutungan besar ditengah krisis global??.. (ini hanya opini saya..)

harus diingat "perang yang paling besar adalah perang melawan hawa nafsu"....... (hadist rosulullah SAW)

Perang.... perang, lagi,,, semakin menjadi...(lagunya iwanfals)


dan susahnya minta ampunnnnnn, harus banyak yang dikorbankan untuk melawan hawa nafsu, tapi dedi sering kalah kalo berperang melawan hawa nafsu..)
tapi sekali lagi, sudah kodratnya manusia sih untuk berperang, bahkan asal usul terjadinya kita pun adanya "perang antara ibu dan bapak" kan?.. hehehe....


wassalam...
posted by pojokjambi @ 08.13   0 comments
Senin, 13 Oktober 2008
"Dosen" Jambi yang Geblek!!!
"Dosen" Jambi yang Geblek!!!

Mungkin judul diatas terkesan extrim dan sangat memvonis ya?
Tapi, menurut saya itu judul yang sangat tepat buat para dosen yang selalu menjelek-jelekkan Indonesia.
Awalnya ketika saya sedang bercerita kosong dengan teman saya yang kebetulan dia kuliah di salah Universitas Jambi. Kami bercerita tentang apa saja yang terlintas di dalam pikiran waktu itu.
Terbentur ketika kami menceritakan tentang apa-apa yang terjadi di Indonesia. Kemudia sang mahasiswa Unja tersebut dengan bangga menceritakan perjalanan dosennya waktu ke Jepang, dan dengan bangga pula menjelek-jelekkan Indonesia.

..............
.............

"Itulah Indonesia,"katanya
"memang kenapa dengan Indonesia,"tanyaku.
"kalo di Jepang, biaya parkir aja kalo di rupiahkan itu sampe 1 jutaan, nah kalo di Indonesia parkir cuma seribu itupun kadang gratis, makanya banyak macet dan nggak maju2 kita. jadi orang itu jepang banyak yang memakai sepeda dari pada mengendarai mobil"
"trus?"
"kalo di jepang gajinya tinggi2, mungkin sepuluh kali lipat dari gaji di Indonesia"
"ya jelas lah, namanya juga negara maju"
"trus kalo di jepang bla bla bla....
"trus kalo di indonesia bla bla bla....
dst..."

yang saya pikirkan waktu itu, tentang kemegahan negara jepang.
dan sangat tidak sebanding jika dibandingkan dengan Indonesia.

Goblok bener orang yang dengan bangga membanding-bandingkan hal tersebut. istilahnya tu, Anak SD di bandingkan dengan anak SMA. Ya sudah tentu jauh lah bedanya, lha wong kita dulu pernah di jajah ma Jepang trus setelah kita merdeka dari Jepang lalu dengan seenaknya para dosen dan mahasiswa yang geblek itu membanding-bandingkan, lebih parahnya menjelek-jelekkan kelemahan kita.

Kalo cuman menjelek-jelekkan, mungkin anak kecil juga bisa. Tapi, coba bikin sesuatu yang bisa membanggakan Indonesia mungkin itu yang susah. Bisanya kok cuman mengolok-olok bangsa sendiri (kacaw dah kacaw!!!)...

ceritanya tu, seorang dosen Unja (universitas Jambi) yang di sekolahkan lagi oleh pemerintah untuk ngambil gelar S3 nya diJepang. Sepulang dari Jepang dia membawa foto-fotonya untuk diperlihatkan kepada para mahasiswa didikannya.
Salah seorang mahasiwa bertanya pada dosen itu.
"pak, itu fotonya di Tokyo ya pak? wah... megah sekali kotanya"
"nggak, itu di foto kalo di Indonesia tu kota kecamatannya, nah itu di salah satu kota kecil di Jepang, tapi liat sendiri kan? megahnya sampir sama dengan Jakarta?.."
"wahh, hebat ya??..."
"nah itu baru pinggirannya aja, kalo disana gaji dosen mungkin 10 kali lipat dari gaji jadi dosen di sini, bapak aja sudah ditawarin. Kalo bukan pemerintah yang menyekolahkan bapak kesana mungkin bapak udah menetap dan kerja di sana... bla bla bla... dst...."

Nah lho, itu, sebenarnya intinya yang bikin Indonesia lamban majunya, udah disekolahin gratis oleh pemerintah yang tujuannya setelah dapet ilmu dari Jepang trus diterapkan di sini, eee mau berkhianat pindah kerja kesana.... memang tidak tau diuntung tu dosen...

(bukannya balik dari Jepang bagi-bagi ilmu unt para mahasiswanya, eehh... malah pamer foto2 perjalanan wisatanya...)

Ya monggo-monggo aja kalo mau kerja disana, Tapi jangan terus udah disana (serasa udah menjadi bagian dari bangsa maju) dan terus merendahkan bangsanya sendiri. Itu yang saya tidak setujui. Payah!!!!
:)
posted by pojokjambi @ 11.07   2 comments
Sabtu, 11 Oktober 2008
Gongjang-ganjing Perpolitikan Bisnis IT
browsing2 pake mozilla nanya2 ttg softwere, ee... nyasar ke sini, tulisannya menarik dan luas, berikut cacatan penting dari dunia softwere tanpa mengurangi atau menambah isi sedikitpun tulisan dibawah:

Surat Tentang Strategi ke-5


Oleh Joel Spolsky
Diterjemahkan oleh Andika Triwidada
Disunting oleh Mas Agung Sachli
12 Juni 2002

Ketika saya di perguruan tinggi saya mengambil dua mata kuliah pengantar ekonomi: ekonomi makro dan ekonomi mikro. Makro penuh dengan teori seperti "tingkat pengangguran rendah menyebabkan inflasi" yang tidak pernah benar-benar berdasarkan realita. Tetapi masalah mikro benar-benar keren dan berguna. Hal itu penuh dengan konsep-konsep menarik tentang hubungan antara permintaan dan penawaran yang memang berhasil. Sebagai contoh, bila anda punya pesaing yang menurunkan harga, permintaan atas produk anda akan berkurang kecuali anda mengimbangi mereka.

Dalam episode hari ini, Saya akan memperlihatkan bagaimana salah satu dari konsep tersebut menjelaskan secara panjang lebar tentang beberapa perusahan komputer yang sudah sangat kita kenal. Bersamaan dengan hal ini, saya mendapati sesuatu yang menarik tentang software open source, yaitu: kebanyakan perusahaan yang membelanjakan banyak uang untuk mengembangkan software open source mengerjakan hal itu karena itu adalah strategi bisnis yang bagus buat mereka, bukan karena tiba-tiba mereka berhenti meyakini kapitalisme dan jatuh cinta pada kebebasan berbicara.

Setiap produk di pasar memiliki pengganti dan pelengkap. Suatu pengganti adalah produk lain yang mungkin anda beli apabila produk pertama terlalu mahal. Ayam adalah pengganti daging sapi. Bila anda peternak ayam dan harga daging sapi naik, orang akan lebih menginginkan ayam, dan anda akan menjual lebih banyak.

Suatu pelengkap adalah sebuah produk yang biasanya anda beli bersama dengan produk lain. Bensin dan mobil adalah pelengkap. Hardware komputer adalah pelengkap klasik dari sistem operasi komputer. Dan babysitter adalah pelengkap dari makan malam di restoran mewah. Pada suatu kota kecil, ketika restoran lokal berbintang lima menawarkan paket spesial two-in-one di hari Valentine, para babysitter lokal menggandakan tarif mereka. (Sesungguhnya, para umur-9-tahun dirayu untuk mulai bekerja).

Bila semuanya sama, kebutuhan akan suatu produk naik ketika harga pelengkapnya turun.

Akan saya ulangi lagi karena mungkin anda terlelap, padahal hal itu penting. Kebutuhan atas suatu produk naik ketika harga pelengkapnya turun. Misalnya, bila penerbangan ke Miami menjadi lebih murah, kebutuhan kamar hotel di Miami naik -- karena lebih banyak orang terbang ke Miami dan perlu kamar. Ketika komputer menjadi lebih murah, lebih banyak orang membelinya, dan mereka semua butuh sistem operasi, sehingga kebutuhan atas sistem operasi naik, yang berarti harga sistem operasi bisa naik.

Pada posisi ini, orang biasanya berusaha mengaburkan masalah dengan mengatakan, "nah! Tapi Linux itu GRATIS!" OK. Pertama-tama, ketika seorang ekonom mempertimbangkan harga, mereka mempertimbangkan harga total, termasuk beberapa hal yang tidak nyata (intangible) seperti misalnya waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan, melatih ulang setiap orang, dan mengkonversi proses yang telah ada. Semua hal yang biasa kita namai "total cost of ownership."

Kedua, dengan memakai argumen gratis-seperti-bir, para advokat ini berusaha mempercayai bahwa mereka tidak terkena hukum ekonomi lagi karena mereka memiliki sebuah nol yang dapat mereka kalikan dengan apapun. Ini contohnya. Ketika Slashdot bertanya kepada pengembang Linux Moshe Bar apakah kernel Linux di masa mendatang akan kompatibel dengan device driver yang telah ada, dia menjawab bahwa hal itu tidak perlu. "Software proprietary memakan biaya antara US$ 50-200 tiap baris kode yang di-debug. Biaya itu tidak berlaku bagi software OpenSource." Moshe melanjutkan klaimnya bahwa tidak apa-apa kalau setiap revisi kernel Linux menjadikan semua driver yang telah ada tidak bisa dipakai lagi, karena biaya menulis ulang semua driver yang telah ada adalah nol. Hal itu salah sama sekali. Dia pada dasarnya mengklaim bahwa menghabiskan sejumlah kecil waktu pemrograman untuk membuat kernel kompatibel ke belakang setara dengan menghabiskan sejumlah sangat besar waktu pemrograman untuk menulis ulang setiap device driver, karena kedua bilangan dikalikan dengan "biaya", yang dia percayai bernilai nol. Hal ini adalah kesalahan penalaran tanpa dasar yang kuat. Ribuan atau jutaan jam yang dihabiskan para pengembang yang dibutuhkan untuk memperbaiki setiap device driver yang telah ada akan berakibat pada suatu pengorbanan. Dan sampai hal itu diselesaikan, Linux akan sekali lagi bermasalah di pasaran karena dia tidak mendukung hardware yang telah ada. Bukankan lebih baik memanfaatkan semua usaha "biaya nol" tersebut untuk membuat Gnome lebih baik? Atau mendukung hardware baru?

Kode yang di-debug TIDAK gratis, baik itu proprietary maupun open source. Bahkan seandainya anda tidak membayar uang tunai untuk itu, hal tersebut memiliki biaya kesempatan, dan dia memiliki biaya waktu. Ada keterbatasan programer berbakat sukarela yang tersedia bagi pekerjaan open source, dan setiap projek open source bersaing dengan projek open source lain untuk keterbatasan sumberdaya programer yang sama, dan hanya projek yang paling seksi yang benar-benar memiliki lebih banyak pengembang sukarela daripada yang dapat mereka manfaatkan. Singkatnya, saya sangat tidak terkesan oleh orang yang mencoba membuktikan hal-hal ekonomis liar tentang software yang bebas-seperti-bir, karena mereka hanya memperoleh error pembagian-dengan-nol sejauh yang saya tahu.

Eazel closed.Open source bukan merupakan perkecualian atas hukum gravitasi atau ekonomi. Ini yang kita saksikan pada Eazel, ArsDigita, Perusahaan Yang Sebelumnya Dikenal sebagai VA Linux dan banyak usaha lainnya. Tetapi suatu hal masih terus berjalan yang hanya sedikit orang di dunia open source benar-benar paham: banyak perusahaan publik yang sangat besar, dengan tanggung jawab memaksimumkan nilai para pemegang saham, menginvestasikan banyak uang untuk mendukung software open source, biasanya dengan membayar tim besar programer untuk bekerja pada proyek tersebut. Dan itulah yang dijelaskan oleh prinsip komplemen.

Sekali lagi: kebutuhan akan suatu produk meningkat ketika harga komplemennya turun. Secara umum, tujuan strategis suatu perusahaan adalah untuk memperoleh harga dari komplemen mereka serendah mungkin. Harga terendah teoritis yang berkesinambungan adalah "harga komoditi" -- harga yang timbul ketika kamu mempunyai segerombolan pesaing yang menawarkan barang-barang tak terbedakan. Jadi:
Perusahaan yang cerdik mencoba membuat komplemen produk mereka menjadi komoditi.

Bila kamu bisa melakukan hal ini, kebutuhan atas produk kamu akan meningkat dan kamu akan bisa menuntut bayaran lebih dan memperoleh lebih banyak.

Ketika IBM mendisain arkitektur PC, mereka memakai bagian-bagian off-the-self dan bukannya komponen khusus, dan mereka mendokumentasikan dengan hati-hati antarmuka antar komponen tersebut di IBM-PC Technical Reference Manual (yang revolusioner). Kenapa? Agar pabrik lain bisa ikut bergabung. Selama kamu cocok dengan antarmuka, kamu bisa dipakai di PC. Tujuan IBM adalah untuk membuat pasar add-in menjadi komoditi, yang merupakan komplemen dari pasar PC, dan mereka melakukan hal itu dengan sukses. Dalam waktu singkat jutaan perusahaan muncul menawarkan card-card memori, hard drive, grafis, printer, dll. Add-in yang murah artinya kebutuhan yang lebih banyak akan PC.

Ketika IBM membeli lisensi sistem operasi PC-DOS dari Microsoft, Microsoft sangat berhati-hati untuk tidak menjual lisensi eksklusif. Hal ini memungkinkan Microsoft menjual lisensi barang yang sama ke Compaq dan ratusan OEM lainnya yang telah meng-klon IBM PC secara legal dengan menggunakan dokumentasi dari IBM sendiri. Tujuan Microsoft adalah untuk membuat pasar PC menjadi komoditi. Sangat segera PC pada pokoknya menjadi suatu komoditi, dengan harga yang terus-menerus turun, kemampuan yang terus naik secara konsisten, dan margin yang sangat tipis sehingga amat sangat berat untuk memperoleh untung. Harga yang rendah, tentu saja, meningkatkan permintaan. Permintaan yang meningkat bagi PC berarti permintaan yang meningkat pula bagi komplemen mereka, MS-DOS. Semua hal lain sama, lebih besar permintaan bagi suatu produk, lebih banyak uang yang diciptakannya untukmu. Dan itulah mengapa Bill Gate bisa membeli Swedia dan kamu tidak.

Tahun ini Microsoft mencoba melakukannya lagi: konsol game baru mereka, XBox, memakai hardware PC komoditi alih-alih komponen khusus. Teorinya (dijabarkan di buku ini ) adalah hardware komoditi menjadi semakin murah setiap tahun, sehingga XBox bisa ikut ditekan harganya. Masalahnya hal itu sepertinya menjadi senjata makan tuan: kelihatannya hardware PC komoditi telah tertekan ke harga komoditi, sehingga biaya pembuatan XBox tidak turun secepat yang diinginkan Microsoft. Bagian lain dari strategi XBox Microsoft adalah dengan memakai DirectX, suatu pustaka grafis yang bisa dipakai untuk menulis kode yang bisa berjalan pada segala macam chip video. Tujuannya disini adalah untuk membuat chip video suatu komoditi, agar harganya semakin murah, sehingga semakin banyak game yang terjual, dimana keuntungan sebenarnya terjadi. Dan mengapa para vendor chip video di dunia tidak mencoba mengkomiditikan game? Hal itu jauh lebih sulit. Bila game Halo terjual gila-gilaan, dia tidak benar-benar memiliki pengganti. Anda tidak akan pergi ke bioskop untuk menonton Star Wars: Attack of the Clones kemudian memutuskan bahwa anda alih-alih akan puas dengan melihat sebuah film dari Woody Allen. Mungkin keduanya adalah film yang bagus, tetapi mereka bukan pengganti yang sempurna. Sekarang: anda pilih menjadi siapa, penerbit game atau vendor chip video?

Ubah komplemenmu menjadi komoditi

Memahami strategi ini sebenarnya sangat banyak membantu dalam menjelaskan mengapa banyak perusahaan komersial memberikan kontribusi besar ke open source. Mari kita lihat:
Headline: IBM Membelanjakan Jutaan Dolar untuk Mengembangkan Software Open Source.

Mitos: Mereka melakukan ini karena Lou Gerstner membaca Manifesto GNU dan memutuskan bahwa dia tidak benar-benar menyukai kapitalisme.

Realita: Mereka melakukan ini karena IBM tengah berubah menjadi suatu perusahaan konsultasi IT. Konsultasi IT adalah suatu komplemen dari software enterprise. Jadi IBM perlu mengkomoditikan software enterprise, dan cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan mendukung open source. Lihat saja, divisi konsultasi mereka sangat diuntungkan dengan adanya strategi ini.

Headline: Netscape Meng-Open-Souce-kan Browser Mereka.

Mitos: Mereka melakukan ini untuk memperoleh kontribusi source code yang gratis dari orang-orang di cybercafe di Selandia Baru.

Realita: Mereka melakukan ini untuk mengkomoditikan browser web.

Ini telah menjadi strategi Netscape sejak hari pertama. Lihat press release Netscape paling awal: browser adalah "freeware". Netscape membagi gratis browser sehingga mereka bisa memperoleh uang dari server. Browser dan server adalah komplemen klasik. Makin murah browser, makin banyak server yang bisa anda jual. Hal ini tidak pernah sungguh-sungguh benar seperti di bulan Oktober 1994. (Netscape sebenarnya terkejut ketika MCI mengetuk pintu mereka dan menaruh begitu banyak uang di pangkuan mereka sehingga mereka baru menyadari bahwa mereka bisa memperoleh uang dari browser pula. Hal ini tidak dibutuhkan oleh rencana bisnis mereka.)

Ketika Netscape merilis Mozilla sebagai Open Source, hal itu karena mereka melihat kesempatan untuk menekan biaya pengembangan browser. Maka mereka dapat memperoleh keuntungan komoditi dengan biaya lebih rendah.

Belakangan, AOL/Time Warner membeli Netscape. Software server, yang mestinya memperoleh keuntungan dari browser komoditi tidak dalam kondisi baik, dan dibuang. Kini: kenapa AOL/Time Warner masih terus menaruh investasi dalam open source?

AOL Time/Warner adalah perusahaan entertainment. Perusahaan entertainment adalah komplemen dari segala macam platform pengiriman hiburan, termasuk browser web. Tujuan strategis konglomerat raksasa ini adalah untuk membuat pengiriman hiburan - browser web - suatu komoditi yang tidak seorangpun dapat meminta bayaran darinya.

Argumentasi saya sedikit tersiksa oleh fakta bahwa Internet Explorer ternyata bebas-seperti-bir. Microsoft ingin membuat browser web suatu komoditi pula, sehingga mereka bisa menjual sistem operasi desktop dan server. Mereka melangkah lebih jauh dan menyediakan sekumpulan komponen yang bisa dipakai siapapun untuk membangun sendiri sebuah browser web. Neoplanet, AOL, dan Juno memakai komponen-komponen ini untuk membuat browser web mereka sendiri. Kita tahu bahwa IE gratis, lalu apa insentif bagi Netscape untuk membuat browser "lebih murah lagi"? Itu adalah langkah pencegahan. Mereka perlu menghalangi Microsoft untuk memperoleh monopoli sepenuhnya atas browser web, bahkan web browser yang gratis sekalipun, karena hal itu secara teori akan memberi Microsoft kesempatan untuk meningkatkan biaya browsing web dengan cara- cara lain -- misalnya, dengan menaikkan harga Windows.

(Argumen saya bahkan lebih lemah lagi karena cukup gamblang bahwa Netscape di masa Barksdale tidak sepenuhnya paham apa yang sedang dikerjakannya. Penjelasan yang lebih bagus bagi apa yang dilakukan Netscape adalah manajemen tingkat atas tidak kompeten secara teknologi, dan mereka tidak punya pilihan selain mengikuti skema apapun yang datang dari para pengembang. Para developer adalah hacker, bukan ekonom, dan hanya kebetulan saja punya skema yang mendukung strategi mereka. Tapi mari kita beri mereka keuntungan dari keraguan.)

Headline: Transmeta Mempekerjakan Linus, Membayar Dia Untuk Meng-hack Linux.

Mitos: Mereka melakukan itu demi publisitas. Apakah anda akan pernah mendengar tentang Transmeta kalau tidak?

Realita: Transmeta adalah perusahaan CPU. Komplemen alami dari sebuah CPU adalah sistem operasi. Transmeta ingin agar OS menjadi komoditi.

Headline: Sun dan HP Membayar Ximian Untuk Meng-hack Gnome.

Mitos: Sun dan HP mendukung free software karena mereka menyukai Bazaar, bukan Cathedral.

Realita: Sun dan HP adalah perusahaan hardware. Mereka membuat box. Agar bisa mencetak uang dari desktop, mereka membutuhkan sistem window, yang merupakan komplemen dari komputer desktop, agar menjadi komoditi. Kenapa mereka tidak menahan uang yang mereka bayarkan ke Ximian dan menggunakannya untuk mengembangkan suatu sistem windowing proprietary? Mereka telah mencobanya (Sun punya NeWS dan HP punya New Wave), tetapi mereka sebenarnya adalah perusahaan hardware dengan ketrampilan software sekedarnya. dan mereka membutuhkan sistem windowing agar menjadi komoditi yang murah, bukannya suatu keunggulan proprietary yang harus mereka biayai. Maka mereka mempekerjakan orang-orang baik di Ximian untuk melakukan hal ini atas alasan yang sama dengan Sun yang membeli Star Office dan menjadikannya open source: untuk membuat software menjadi komoditi dan mencetak uang di hardware.

Headline: Sun Mengembangkan Java; Sistem "Bytecode" Baru Berarti Tulis Sekali, Run Dimanapun.

Ide bytecode tidak baru -- para programmer telah selalu mencoba membuat kode mereka bisa dijalankan di sebanyak mungkin mesin. (Itulah caranya mengkomoditikan komplemen anda). Selama bertahun-tahun Microsoft telah memiliki kompiler p-code-nya sendiri dan lapisan windowing portabel yang memungkinkan Excel berjalan di Mac, Windows, dan OS/2, dan di chip Motorola, Intel, Alpha, MIPS, dan PowerPC. Quark memiliki lapisan yang menjalankan kode Macintosh di Windows. Bahasa pemrograman C paling baik dijelaskan sebagai suatu bahasa assembler yang tidak bergantung hardware. Hal itu bukan ide baru bagi pengembang software.

Bila anda bisa menjalankan software anda dimanapun, hal itu membuat hardware lebih mendekati komoditi. Ketika harga hardware turun, pasar berkembang, menyebabkan lebih banyak permintaan software (dan menyisakan uang lebih bagi customer untuk berbelanja software yang kini bisa lebih mahal.)

Antusiasme Sun atas WORA (WORA=write-once run anywhere=tulis sekali, run dimanapun) rasanya aneh, karena Sun adalah perusahaan hardware. Membuat hardware menjadi komoditi adalah hal terakhir yang ingin mereka lakukan.

Oooooooooooooooooooooops!

Sun adalah 'bola liar' di industri komputer. Tidak mampu melihat melampaui ketakutan dan kebencian yang menjadi-jadi atas Microsoft, mereke mengadopsi strategi-strategi yang didasarkan atas kemarahan daripada self-interest. Dua strategi Sun adalah (a) membuat software menjadi komoditi dengan mempromosikan dan mengembangkan software gratis (Star Office, Linux, Apache, Gnome, dll), dan (b) membuat hardware menjadi suatu komoditi dengan mempromosikan Java, dengan arkitektur bytecode-nya dan WORA. Ok, Sun, satu pertanyaan: ketika musik berhenti, dimana kamu akan duduk? Tanpa keunggulan proprietari di hardware atau software, kamu akan harus menerima harga komoditi, yang hampir tidak mampu menutup biaya pabrik-pabrik murah di Guadalajara, bukan kantor-kantor mewahmu di Silicon Valley.

"Tapi Joel!" kata Jared. "Sun sedang mencoba mengkomoditikan sistem operasi, seperti Transmeta, bukan hardware." Mungkin, tapi fakta bahwa bytecode Java juga mengkomoditikan hardware menimbulkan kerusakan kolateral yang sangat signifikan untuk ditanggung terus-menerus.

Satu hal penting yang kamu amati dari semua contoh ini adalah mudah bagi software untuk mengkomoditikan hardware (kamu sekedar perlu menulis lapisan abstraksi hardware yang kecil, seperti HAL milik Windows NT, yang merupkan kode yang sangat singkat), tapi amat sangat sulit bagi hardware untuk mengkomoditikan software. Software tidak bisa saling dipertukarkan, seperti yang dipelajari oleh tim marketing StarOffice. Bahkan ketika harga adalah nol, biaya perpindahan dari Microsoft Office tidak nol. Sampai saat dimana biaya perpindahan nol, software desktop perkantoran belum benar-benar suatu komoditi. Dan bahkan perbedaan terkecilpun dapat membuat perpindahan antara dua paket software sangat repot. Walaupun faktanya Mozilla memiliki semua fitur yang saya inginkan dan saya akan suka sekali memakainya untuk menghindari permainan iklan pop-up, saya terlanjur terbiasa menekan Alt+D untuk pindah ke daftar alamat. Jadi tuntut saya. Satu perbedaan kecil dan kamu kehilangan status komoditimu. Tapi saya telah pernah mencabut hard disk dari komputer IBM dan memasang mereka ke komputer Dell dan, bum, sistem hidup dengan sempurna dan berjalan seolah masih di komputer lama.

Amos Michelson, CEO dari Creo, berkata kepadaku bahwa setiap pegawai di kantornya diharuskan mengikuti kursus yang dia namai "pemikiran ekonomis." Ide bagus. Bahkan konsep sederhana di mikroekonomi dasar sangat banyak membantu dalam memahami beberapa pergeseran fundamental yang tengah terjadi saat ini.
posted by pojokjambi @ 07.35   0 comments
Rabu, 08 Oktober 2008
Laskar Pelangi Bikin IP Saya Naik
"Jika Hujan adalah kesedihan, dan mentari adalah kebahagiaan, kamu butuh keduanya untuk melihat PELANGI"
(ustad yusuf mansyur)

Ya, kata-kata penuh makna diatas selalu membuat saya berpikir tentang memaknai sebuah kehidupan yang terkadang ada susah, pahit, manis, senang, sedih, suntuk, terkadang pula lupa, dan kita pun sering menyalahkan diri sendiri ataupun menyalahkan orang lain (tapi yang lebih banyak itu berpikir menyalahkan orang lain dari pada menyalahkan diri sendiri, hehehe...).
__________________________________________________

Mungkin ya, menurut saya film Laskar Pelangi inilah yang seharusnya di tonton para petinggi negara, dan bukannya film cengeng seperti ayat-ayat cinta, (tidak munafik, tapi saya pun suka dengan film ayat-ayat cinta, karena jauh sebelum ada film ayat-ayat cinta saja juga sudah memiliki novelnya, dan tidak kalah mengharukan ceritanya). Tapi dari sisi pendidikannya, film Laskar Pelangi jauh lebih bermakna dan lebih mendidik.

Contoh kecil saja, saat Idul Fitri kemarin, ada tetangga saya seorang caleg dari partai Hanura yang berkunjung ke rumah saya.
setelah bercerita panjang lebar, kemudian membahas masalah pencalegan, dia (caleg dari partai Hanura no 2 di daerah Bungo), mengatakan, "masih sangat banyak orang-orang desa yang tidak bisa baca tulis alias buta huruf, jadi gimana caranya mereka memilih saya di pemilu nanti kalau membaca saja tidak bisa, padahal syarat utama memilih para calo legislatif itu harus bisa baca, kalau tidak bisa baca kan bisa2 jadinya salah pilih.
suara caleg sekarang banyak dari kalangan keluarga besar dari para caleg itu sendiri,bukan dari kalangan simpatisan. Tapi, yang parahnya 80 persen keluarga saya (sanak famili caleg tersebut) tidak bisa baca tulis, sedangkan di kertas suara itu hanya tertera urutan nama2 caleg dan bukan gambar atau foto,"katanya.

Bisa dibanyangkan, masih banyak yang harus dibenahi,
terutama pendidikan membaca !!!!...
________________________________________

Dapet tiket undangan nonton gratis di Cinema 21 WTC Batanghari Jambi, dari kantor, bergegas saya menemui cewek paling caem sedunia (ehm ehm)...
Trus ajak dia nonton, dan dia terima dengan ikhlas dan lapang dada tawaran saya (langsung dia jawab "setuju, ayok").

Sampai di tempat tujuan (Cinema 21 WTC Batanghari) langsung saya pesen kursi pada mbak penjual tiket yang ramah.
"laskar pelangi jam berapa mbak?"
"yang jam 5 udah penuh, tinggal jam 7"
"udah penuh ya?, mbak, pake karcis undangan ini bisa ndak?"
lalu saya mengeluarkan tiket undangan dari WTC
"bisa, mau pesen berapa?, tapi tinggal kursi dua dari depan, gimana?"
sambil memperlihatkan nomor bangku sisa di monitor komputernya yang masih kosong di depan.
"gpp lah mbak"
"jadi ya?"
"okelah, jadi. Jam 7 kan?"
"iya, jam 7.15"
setelah transaksi gratisan, saya langsung pulang, karena saat itu masih jam 5, jadi mau ngabisin waktu sambil nunggu jam 7 di rumah aja.

Sampai di WTC kembali pukul 7 tepat, langsung duduk di bangku merah empuk barisan depan. Tak lama berselang film laskar pelangi pun dimulai.

Banyak bintang ngetop turut jadi pemerannya, diantaranya, Cut Mini (sbg bu Muslimah), Rieke Diah Pitaloka (sebagai ibunya Ikal), Tora Sudiro (yang gokil dan ancur banget), Mutias Muchus, dan para laskar pelangi anak-anak pulau Balitong yang sangat natural. Dan masih banyak pemeran pendukung yang aktingnya juga sangat apik.

Baru saja mulai, para penonton pun riuh dengan adegan sepatu butut si ikal yang berwarna merah muda dan bertali simpul kembang. Semua penonton tertawa serentak melihat aksi para laskar pelangi yang lugu, lucu dan aksi tora sudiro yang selalu hidup aktingnya.

Garapan dua sutradara kondang tersebut (Mira Lesmana dan Riri Reza) memang benar-benar sanggup mengombang-abing perasaan penonton begitu juga saya. Saya terhanyut merasuk dalam alur cerita dan akting-akting yang menawan, ada cerita lucu, panik, sedih, dan mengharukan. Semua perasaan bercampur aduk, sama seperti saat saya membaca bukunya.

Salut.... salut dan salut...

Lagi-lagi penonton serentak bertepuk tangan dengan aksi gerombolan laskar pelangi sewaktu beradegan pertunjukkan seni ajang gengsi antar sekolah. Seni tari suku pedalaman irian jayapun di pertontonkan, dan dikomandoi oleh Mahar (salah seorang anggota laskar pelangi yang sangat piawai dalam mengolah seni) mampu mengalahkan group drum band sekolah saingannya itu yang digelar setiap tahun pada acara 17-an. Biasanya, sekolah SD Muhamaddiyah (sekolah para laskar pelangi) tak pernah memenangkan pertunjukkan tersebut. Tapi, ditangan Mahar lah akhirnya para laskar pelangi berhasil memenangkan ajang pertunjukan seni tersebut dan membawa piala pulang.

prok!!!... prok!!!.. prok!!!.. (tepuk tangan saya dan penonton lain dengan hati bangga melihat aksi para laskar pelangi) mungkin, pertanda bahwa masih banyak diantara kita yang sangat mencintai budaya bangsa kita sendiri, terlihat dari tepuk tangan bangga bahwa kita masih memiliki budaya yang mengakar. Dan ternyata para penonton termasuk saya pun setuju bahwa "budaya kita tidak kalah dengan budaya barat".

Alunan-alunan musik melayu pun turut menjadi background film tersebut, alur cerita menarik tentang pahit manisnya bersekolah di daerah pedesaan. Tak terbanyangkan perasaan saya saat itu, seolah-olah saya ingin cepat-cepat berangkat masuk kuliah, malam itu juga dan belajar sungguh-sungguh untuk secepat mungkin menamatkan kuliah saya, karena saya berfikir di daerah lain masih banyak anak-anak yang sebetulnya memiliki kecerdasan cemerlang, alami, memiliki keinginan untuk bersekolah yang menggebu-gebu dengan keterbatasan fasilitas belajar mengajar, seperti para Laskar Pelangi. Namun dengan keterbatasan itu pula mereka mampu mengukir prestasi yang sangat membanggakan.

Dan, saya berfikir, saya adalah manusia yang paling bersalah dan berdosa karena saya termasuk
golongan orang yang malas untuk bersekolah.

Kembali, piala ke dua pun disabet oleh para kawanan Laskar Pelangi dan diboyong ke markas besar mereka "SD Muhamaddiyah" kali ini Lintang lah sebagai pahlawannya.
Aksi lintang (salah seorang anggota laskar pelangi yang jago ilmu hitung-menghitung) saat perlombaan cerdas cermat antar sekolah tak kalah membuat saya dan penonton berdecak kagum, tepuk tangan kami kembali pecah, mengalahkah background suara film tersebut... semuanya riuh, salut, bangga, gembira, dan geram melihat lintang yang sanggup menghitung dalam kepala tanpa menuliskan satu angka pun di kertasnya. Dengan memejamkan mata saja lintang sanggup menghitung angka perkalian dengan jumlah ribuan.

Semua pertanyaan dewan juri dijawabnya dengan lantang dan mantap oleh Lintang. Sesekali mereka menampilkan lelucon.

Di akhir kisah, Lintang yang otaknya cemerlang harus pasrah pada kenyataan, bapaknya yang menghidupi keluarganya dengan berprofesi sebagai seorang nelayan ternyata harus menemui sang Khalik.
Kenyataan tak bisa ditolak, manusia hanya bisa berencana, tuhanlah yang menentukan.

Lintang, seorang anak belasan tahun harus menjadi pengganti bapaknya sebagai tulang punggung keluarganya, untuk melanjutkan hidup keluarganya dan adik-adiknya yang masih kecil dan harus keluar dari sekolah SD Muhamadiyah yang ia banggakan. ironis memang. Dan
mengharukan.

Episode yang memilukan, sekaligus memberi pencerahan kepada saya tentang di belahan lain masih banyak anak-anak yang sebetulnya ingin sekali bersekolah, tapi, mereka tak punya kesempatan seperti saya saat ini.

Semoga bu Muslimah dan para laskar pelangi tidak hanya ada di Pulau Belitong, tapi juga di pulau-pulau lain yang tidak tersentuh pendidikan, dan semoga pemerintah mau lebihterbuka matanya, untuk melihat masih banyak orang desa yang tidak memiliki pendidikan.

Terimakasih bang Andrea, semoga dengan adanya buku tetralogi laskar pelangi plus filmnya dapat membuat para golongan orang pemalas "seperti saya" untuk dapat bersekolah dan termotifasi menjadi lebih baik.
Perlu diketahui, setelah membaca buku laskar pelangi setahun yang lalu, IP saya yang tadinya tidak pernah di atas 2,0. semester kemaren naik menjadi 2,5 dan semester ini bisa naik lagi menjadi 3,38.

Alhamdulillah.....
Laskar Pelangi buku dan film yang sangat bermanfaat buat saya..


posted by pojokjambi @ 22.01   2 comments
 
Support
Busby Seo Test Page
About Me


Name: pojokjambi
Home: Jambi, Jambi, Indonesia
About Me: Hanya anak desa yang mencoba hidup dipinggiran kota....
See my complete profile

Previous Post
Dedi Jambi

Buat Lencana Anda
Archives
Links populer

ShoutMix chat widget
Links jambi

Search Engine Optimization and SEO Tools
Add to Technorati Favorites
Tamu yang berkunjung se endonesya
Template n group by
Blogger Templates Cara Membuat Blog
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia


Earn $$ with WidgetBucks! Click Here to Advertise on My Blog Get Chitika eMiniMalls
Daftar BidVertiser.di Sini. Cara Mudah Dapat Dolar The World is Talking, Are You Listening?
AgoraVox Author Blogger Indonesia Free Domain Subscribe in Bloglines
Reviewmu.com