Blog Advertising
Senin, 17 Januari 2011
Menkoinfo kita kok blunder lagi

Melihat keputusan Menkoinfo, Tifatul Sembiring akan memblokir jasa layanan internet BlackBerry tentang sensor pornografi paling lambat 21 januari, kali ini membuat ku terpikir akan keputusan Menkoinfo sebelumnya yang ingin memblokir situs youtube. Sebagian praktisi internet menyebutkan itu keputusan yang konyol. Ya, memang seolah2 seperti “membunuh lalat dengan senjata api AK47”. Lebay istilahnya atau terlalu berlebihan.Ahh.. ada ada saja.

7 Kelemahan mengakses situs porno di BlackBerry menurutku

1. BlackBerry lebih lambat mengakses download ato membuka file video dari pada computer/laptop, karena memakai jasa layanan seluler. Contohnya, Masih ingat terputusnya akses wawancara presiden kita saat teleconference dengan gubernur jawa tengah beberapa waktu lalu, bukankah itu suatu kelemahan?
2. Aksesnya adalah seluler (system pulsa prabayar ato tagihan) yang biayanya terlalu mahal dari pada akses yang lain. Seperti komputer menggunakan speedy ato jasa layanan lainnya.
3. Tidak puas melihat video karena layarnya terlalu kecil dibandingkan desktop.
4. Disaat yang sama mendapat telp/sms tentunya akan mengganggu saat mengakses.
5. Takut masukn virus jahat yang menjangkiti blacbarry sehingga hubungan komunikasi dengan teman, relasi ato yang lainnya bisa terhambat.
6. memory penyimpanan file terbatas.
7. Kurang kerjaan.

BlackBerry itu kan yang memakai banyak orang dewasa, seperti para pengamat, politikus, pewarta berita, karyawan perusahaan dll. Malah saya tidak pernah melihat sekalipun anak-anak yang menggunakan blackberry. Tetapi mengapa menkoinfo begitu fokus kepada masalah sepele seperti ini? Memang sih niatnya baik, lagi-lagi tentang pencegahan dan kekhawatiran beliau akan penyalahgunaan internet sebagai media informasi tercepat dan kompleks. Tapi, menurutku tidak seharusnya menutup akses layanan blackberry dengan alasan adanya unsur pornografi.

Kosong


Sebelum mengancam akan menutup akses layanan blackberry, ia telah memblokir situs2 porno yang ada di internet. Tapi, nyatanya masih banyak situs internet yang masih bisa di akses, bahkan semakin bertambah banyak. Apakah itu yang namanya solusi yang tepat? Bahkan, ketika aku searching di google, masih banyak kok situs porno yang bertebaran tanpa diblokir. Aku malah dapat ratusan akses situs video/gambar yang diupload dari lokal (diperankan orang Indonesia) ini. Kenapa saya malah mendapat banyak akses?.. karena masalah ini terlalu digembar gemborkan media, yang ujung2nya malah membuat pengguna internet semakin penasaran akan kebenaran tersebut.

Blunder


Masalah sepele yang dibesar2kan ini akan membuat pengambil kebijakan semakin ditertawakan oleh praktisi dan pengguna internet dan teknologi. Terlihat dari komentar2 di jejaring social yang hampir 99% tidak setuju dengan keputusan semacam ini.
Istilah “membunuh nyamuk dengan senjata api AK47” akan membuat orang yang tidak bersalah terkena dampaknya. Tentunya kepercayaan masyarakat pun akan berkurang.

Sekedar masukan

Komunikasi dan informasi, seharusnya lebih memperhatikan kiri kanan depan belakang atas bawah siapa saja yang sedang berkutat dibidang ini sebelum memutuskan suatu masalah. Ajaklah para pakar internet (jangan Roy Suryo ya?) untuk duduk berdialog bersama, bila perlu sambil makan bersama. Adakan semacam voling, sharing ato apalah namanya. Agar keputusan dari aturan komunikasi ini memang benar2 pas dengan masalah yang dihadapi.
Atau bisa dibuatkan situs dan sarana forum komunikasi tentang “perkembangan harapan dunia komunikasi dan internet di Indonesia”. Agar suara2 pengguna ini tertampung disana. Dan pengambil keputusan bisa secara bijaksana, mana yang lebih penting dan mana yang tidak.
Maaf pak menteri kalo mulut saya bau dan banyak omong ^_^
posted by pojokjambi @ 14.41   5 comments
Sabtu, 08 Januari 2011
Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” telah reinkarnasi menjadi “Garuda di Dadaku”

Euphoria piala AFF 2010 yang baru saja usai kemarin, menyisakan kesan tersendiri buat ku dan masyarakat Indonesia. Betapa tidak, para laskar tim sepakbola nasional telah menampilkan permainan terbaik mereka. Jutaan mata tetuju pada pertandingan final Indonesia vs Malaysia beberapa waktu lalu. Dari kakek, bapak, ibu, paman, bibi, kakak, adik, anak, cucu bahkan kaum hawa yang tidak pernah2nya menonton pertandingan sepakbola di tv maupun langsung di stadion turut menonton aksi Bambang Pamungkas cs bertanding. Meski tak juara, namun sebagian besar masyarakat Indonesia telah meng elu elu kan mereka bak selebritis papan atas Indonesia.

Kemenangan, memang menjadi ego tersendiri bagi yang bertanding dan para pendukungnya. Namun sayangnya Indonesia tidak juara. Tapi, biar bagaimanapun mereka telah menampilkan hiburan yang spektakuler. Menjelang sebelum dan sesudah pertandingan, segenap rakyat Indonesia bersatu padu untuk mendukung Timnas Indonesia dengan tak henti-hentinya menyanyikan lagu Garuda Didadaku.

Ya, rakyat Indonesia kali ini bersatu padu berbaur seolah menanggalkan ego status sosial mereka. Mendukung dengan cara-cara yang unik dan kreatif menurut profesi masing-masing. Inilah bentuk Bhineka Tunggal Ika yang sebenar-benarnya. Semboyan para leluhur yang sempat beku itu, kini bergelora kembali, ia telah reinkarnasi menjadi “Garuda di Dadaku”.

Beberapa bulan yang lalu aku sempat menulis di blog ini tentang minimnya penghayatan Bhineka Tunggal Ika (baca…..bhineka ) akhir2 ini. Dan saat ini, semboyan tersebut telah menggidikkan bulu roma tat kala aku melihat euphoria yang begitu dasyatnya. Sungguh sangat ruar binasa eh.. luar biasa maksudnya ^_^

Aku hanya berharap agar perkembangan sepakbola semakin maju dan PSSI tidak lagi bersifat diskriminatif….
posted by pojokjambi @ 15.18   2 comments
Senin, 27 Desember 2010
Selamat datang 2011
Waktu. Ia terus berjalan tanpa ada seorangpun bisa menghentikannya seperti bola dunia yang terus berputar. Waktu terkadang mengerikan sekaligus menyenangkan. Seiring berjalannya waktu, banyak hal yang telah kulalui. Sedikit banyak aku telah bisa memaknai apa itu kehidupan yang selalu berdampingan dengan sang waktu.

Kedatangan tahun 2011 tinggal menunggu beberapa hari lagi. Sebisa mungkin akan kusambut dengan hangat dan ramah. Membuat suatu daftar planning dan target di tahun 2011 ini mungkin akan membuat waktu hidupku semakin berwarna dan bersemangat.

Biasanya aku sering menuliskan daftar rencana ato daftar lainnya hanya di secarik kertas timah rokok saja, yang terkadang sering hilang, sobek ato terbuang entah kemana. Namun, kali ini aku memberanikan diri untuk menulisnya di blog yang belakangan ini jarang kusentuh. Agar aku bisa setiap saat membaca apa apa saja yang akan kurencanakan ke depannya.

Satu tahun terdiri dari 365 hari,dan hanya 8.760 jam (dikurangi waktu tidur 2.920 jam, tinggal bersisa 5.840 jam untuk beraktifitas). Hmmm.. tapi pertanyaan yang terus mengganjal, apakah aku bisa mewujudkan semua planingku mendatang, sedangkan aku masih akan menguranginya lagi sekitar 2.500 jam untuk kerja?

Ini dia planning yang baru aku pikirkan hingga detik ini sekarang:

1. rajin solat (wajib dan sunah)
2. kursus jaringan komputer selama 3-6 bulan dan harus bisa menguasainya.
3. membuat karya digital art minimal 100 karya dan mengisi blog ini seminggu sekali.
4. jika ada dana aku akan mengambil akta IV selama 6 bulan.
5. bekerja dengan sungguh-sungguh.
6. tidak boros dan sebulan sekali menabung.
7. membeli kamera digital DSLR dan peralatan pancing baru yg lengkap.
8. mengunjungi pulau Berhala
9. merealisasikan daftar planning di website komunitas jambi-online.
10. belajar dan mempersiapkan ujian CPNS 2011.
11. mencari satu wanita yang baik dan setia.

Namun, biar bagaimanapun kondisinya biarlah waktu yang mengungkapkan semuanya. Semoga apa yg aku rencanakan ini tercapai. Amin… SEMANGAT 2011!!!
posted by pojokjambi @ 09.23   0 comments
Selasa, 07 September 2010
Pesimis dengan Perbatasan Negara
Klaim Wilayah

Ketika konflik perbatasan Indonesia vs Malaysia yang mencuat akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik, saya pesimis dengan terselesaikannya perundingan perbatasan tersebut. Meskipun 6 september 2010 Menlu di ke dua Negara mengadakan perundingan membahas tentang konflik di perbatasan. Karena, penetapan perbatasan di kedua belah pihak adalah pekerjaan yang sangat berat, rumit, dan menyita waktu yang sangat lama.

Tidak usah jauh-jauh mengurus tentang perbatasan Negara, perbatasan antar provinsi saja masih banyak yang belum terselesaikan dari 1945 – 2010 ini. Masalahnya, sengketa perbatasan adalah sengketa harga diri masing-masing pemimpinnya. Dari tingkat rendah sampai tingkat atas, perbatasan merupakan masalah yang pelik. Ada apa ini?

Yang saya ketahui, di Provinsi Jambi saja, batas-batas provinsinya juga belum jelas kok, antara Jambi-Sumatera Barat (sengketa di Kabupaten Muarobungo), Jambi-Sumatera Selatan (sengketa di Kabupaten Sarolangun), Jambi Pekan Baru (sengketa perebutan Pulau Berhala). Ini merupakan bukti bahwa ketidak tegasan para pejabat Negara yang menetapkan batas dengan secara jelas. Yang akhirnya, masalah ini diambangkan saja sampai berlarut-larut. Dan mungkin masih banyak provinsi-provinsi lain yang mengalami kasus serupa.

Efeknya, masalah yang berlarut-larut ini akan menimbulkan konflik. Dan tentunya, jika konflik terjadi maka banyak akan mengeluarkan dana besar. Dana besar yang diperuntukkan untuk pebangunan juga bisa tersedot hanya untuk mengurus kasus satu ini.

Kelemahan Pemimpin Negara

Yup, perbatasan antar Negara. Kelemahan inilah yang membuat presiden makin tersudut jika membiarkan secara terus menerus. Karena, saya sangat pesimis dengan perundingan di Kinabalu Malaysia untuk menyelesaikan perbatasan wilayah kedaulatan Negara kita dengan Negara tetangga bisa menguntungkan kedua pihak. Dan tentunya, serupa dengan penyelesaian perbatasan provinsi yang terus diambangkan hingga waktu yang tidak ditentukan. Disini, pemerintah belumlah piawai dalam penyelesaian perbatasan antar apapun.

Jika dicermati, masalah ini bisa membuat oposisi pemerintah bangkit untuk melancarkan kritikan-kritikan kepada presiden tentunya. Dan ini merupakan masalah yang serius, karena menyangkut tentang kedaulatan Negara. Berbicara tentang kedaulatan Negara, tidak semata hanya urusan pemerintahan. Tetapi, rakyatpun akan bertindak melalui demonstrasi-demontrasi atau dengan caranya sendiri. Pada akhinya, anggota DPR akan terus menyoroti kasus ini dan bisa melemahkan kredibitas pemerintah Negara.

Lalu apa yang akan presiden katakan kepada rakyat jika penyelesaian perbatasan tidak tuntas??..
posted by pojokjambi @ 13.02   0 comments
Selasa, 31 Agustus 2010
War Indonesia – Malaysia Perlukah?

Sorotan hangat yang terjadi antara konflik perairan Indonesa – Malaysia menimbulkan berbagai reaksi di kedua belah pihak. Awalnya, saya tidak tertarik dengan isu-isu semacam ini. Sudah rahasia umum mungkin kiranya sering terjadi konflik di setiap perbatasan.
Memang geram. Melihat aksi-aksi tidak sepantasnya yang ditujukan Malaysia kepada warga Negara kita bahkan termasuk penangkapan pejabat dinas kelautan dan perikanan (DKP) yang sedang bertugas beberapa waktu yang lalu.

Tapi, jika ditarik ke belakang, apa yang mendasari kita untuk mengumbar kata2 “GAYANG MALAYSIA” untuk urusan perbatasan laut ini. Bukankah sudah jelas hukum internasional menyatakan bahwa tidak diperbolehkan mengadakan war untuk masalah sengketa perbatasan territorial perairan laut. Nah, jika memang war ini terjadi, bukankah kita akan lebih dipojokkan oleh dunia internasional. Karena kitalah yang melanggar hukum internasional itu terjadi.

Tentara kita sangat Tangguh

Seandainya, war itu memang terjadi. Maka kita sebenarnya tidak perlu takut. Karena tentara kita adalah tentara tangguh. Untuk individual, pasukan elit Kopasus pernah meraih peringkat pertama di dunia. Belum lagi pengalaman2 prajurit menumpas pemberontak gerilya di daerah2. Dan dimenangkan dengan sedikit korban.
Banyak lagi sejarah terdahulu, perebutan kemerdekaan Indonesia dengan gagah berani penuh semangat dan doa berhasil mengusir mundur para sekutu. Dan ini sudah diakui di dunia internasional.

Wacana Benua Air

Senin pagi kemarin, ketika saya menyaksikan dialog di tv tentang wacana benua air. Wacana yang dicetuskan oleh Tisnaya Kartakusuma, ahli sejarah.
Masuk logika juga saya rasa. Sudah selayaknya wacana Benua Perairan untuk Negara kita tercinta republik Indonesia ini didiskusikan dikalangan para elit politik. Mungkin juga agar para wakil rakyat lebih serius untuk mengurusi ini. Bukan hanya rajin bolos atau datang ke gedung dewan dengan tidur2an saja seperti yang sering diungkap dimedia.

Saya mencoba menerjemahkan wacana ini, jika ini terwujud, mungkin nantinya kita akan mendapat dukungan dari dunia internasional. Karena, Indonesia merupakan Negara pemilik pulau terbanyak didunia. Yang artinya, memiliki laut yang lebih luas dibandingkan daratan. Ada banyak keuntungan jika wacana ini terwujud. Diantaranya,
1. hukum tentang perairan akan semakin jelas, dengan peraturan dan hukum perairan yang jelas maka dunia internasional akan berpihak kepada kita.
2. Bangkitnya ekonomi, dengan adanya pelabuhan2 besar yang ada di setiap pulau (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Lombok dan Irianjaya) yang bisa juga berhubungan langsung antar Negara. Karena, sejarah membuktikan, bahwa nenek moyang kita memang seorang pelaut yang unggul. Itulah awal kebangkitan kejayaan Negara kita.
3. Dengan adanya pelabuhan besar dan jelas, tentunya dengan sendirinya perbatasan yang mengalami konflik akan cepat terselesaikan. Karena disana nantinya terdapat berbagai departemen atau dinas-dinas yang menaunginya.
4. jika Negara kita kuat diperairan, dengan sendirinya negara2 tetangga akan lebih menaruh hormat.

Menghargai Sejarah


Bukankah kita sepakat bahwa terjadinya Indonesia karena sumpah palapanya Gajah Mada yang berniat mempersatukan pulau2 dari Sabang sampai Merauke?.. jauh sebelum Indonesia merdeka, lalu kemudian para pemuda juga telah bersumpah? 28 Oktober 1928? Dan 17 tahun sesudahnya kita merdeka? 17 agustus 1945.

Ada asap tentu ada api. Ungkapan populer hukum teori sebab akibat inilah yang harus dicari. Dimana letak kesalahannya?... Faktanya, perbatasan. Belajar dari berpindah tangannya pulau Sipadan Ligitan ke tangan Malaysia. Saya rasa, sejarahlah yang berbicara di sana. Kenapa? Sebab dengan sejarah maka kita bisa menarik kesimpulan dan membuktikan secara nyata.
Nah, untuk urusan sejarah, apakah pemerintah benar-benar memperhatikan masalah ini?... di sinilah masalahnya.
Banyak peninggalan2 sejarah yang terlantar begitu saja. Tak terurus dan terkesan diabaikan. Padahal, sejarahlah yang berbicara untuk menentukan nasib bangsa kita saat ini. Tapi, apakah kita sudah menghargainya?...

Mulai saat ini ayo kita bersama2 menghargai sejarah dan warisan nenek moyang kita. Dan manusia saat ini adalah sejarah untuk anak cucu kita kelak.

dan jika panglima perang kita menyatakan "hari ini kita perang!" maka sudah kewajiban kita para pemuda Indonesia untuk maju dibarisan depan...

Tidak sepantasnya saya menulis tentang ini. Tapi, ini hanya sekedar uneg2 yang saya keluarkan di blog ini.
posted by pojokjambi @ 12.34   0 comments
Minggu, 15 Agustus 2010
Ramadhan 2010 di Kota Jambi
Kota Jambi, menurutku merupakan kota yang tak bersejarah. Kota ini berpenduduk majemuk. Lebih kurang berpenduduk 250 ribu jiwa. Di sini, di kota ini aku menikmati Ramadhan yang rasanya tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Aktifitas pada pagi hari terasa sama seperti biasa, di Pasar Angsoduo Jambi tetap ramai pembeli bertransaksi sayur mayur. Aktifitas seperti ini ramai mulai dari pukul 02.00-08.00WIB. di siang harinya terasa sepi dan panas, hanya lalu lalang kendaraan mayoritas para pekerja dan pebisnis yang ada, terkadang diselingi penduduk daerah kabupaten yang juga berbelanja ke pasar Jambi .

Mungkin, Ramadhan kali ini merupakan puasa yang panas. Sebab, jatuh pada bulan Agustus, banyak yang bilang “katanya” bulan panas. Sembari menulis catatan ini aku melihat akfititas facebooker Jambi. Mereka kebanyakan bermanja-manja meng up-date status tentang panasnya siang ini. Ya, like this, memang panas saat ini di kota Jambi.

Nah kalo untuk sore harinya, waktu inilah yang paling ramai. Menjelang berbuka puasa, kalo di Bandung ada istilah ngabuburit, menunggu berbuka sambil duduk2 ato sekedar jalan2 ke mall. Tapi kalo di Jambi menunggu berbuka puasanya beda. TEMPAT MAKAN!! Nah tempat inilah yang menjadi buruan favorit para remaja Jambi. Ya, sudah menjadi tradisi kalo sebagian besar warga Jambi lebih mengutamakan kampung tengah (perut)nya. Maka, jangan heran kalo mau berbuka puasa di Kota Jambi, telat sedikit bisa-bisa tak dapat tempat duduk lho.

Aktifitas kerohanian di malam hari, terlihat sama seperti aktifitas lain kebanyakan. Sholat tarawih, tadarusan, dan biasanya sekali seminggu diselingi dengan ceramah. Biasanya, warga di sini lebih memilih masjid yang jaraknya paling dekat dengan rumah untuk menunaikan ibadah. Oleh sebab itu mesjid2 besar diawal2 ramadhan malah terlihat sepi.

Selamat berpuasa ya…..
posted by pojokjambi @ 06.00   0 comments
Jumat, 23 Juli 2010
Alhamdulillah ya Allah…
Akhirnya Aku Wisuda Juga

Setelah beberapa tahun duduk di bangku kuliahan dan berganti-ganti kampus, akhirnya aku bisa menamatkan kuliahku. Yup, hampir 9 tahun aku baru bisa menamatkannya. Gila.

Kalau ga bisa selesai semester ini, ya Drop Out!!!!

Inilah kata-kata dari ketua akademik sebelumnya yang masih terngiang di telingaku. Aku lemas. Tak ada solusi yang berguna dari mereka para dosen-dosen yang memuakkan. Ingin rasanya ku sumpal mulut mereka dengan sepatu cat ku yang lusuh. Mulut mereka begitu bau, sesuai dengan isi otaknya yang hanya setara dengan pengajar kursus biasa. Bergaya kolonial yang selalu ingin disembah.

Dalam hati ini terus bertanya, kok bisa ya mereka jadi dosen?????

Namun, di lain sisi ada dosen yang begitu aku hormati, Ia seorang wanita yang tutur katanya lembut. Kalau mengajar tanpa membawa buku setebal buku KUHP. Namun, penjelasannya begitu detail dan nyata.
Dan tentunya banyak kisah cerita telah kulalui, dari remeh-temeh tentang susahnya bangun pagi sampai cerita tentang perjuangan untuk menamatkan kuliah yang harus berganti di tiga kampus berbeda untuk masalah ini.

Waktu itu, pikiranku terpecah-belah, untunglah beberapa sahabat dan kedua orang tuaku selalu mensuport ku untuk terus menyelesaikan studiku yang sangat genting ini. Semangatku mulai tumbuh kembali setelah sahabat lamaku menelfon dan menanyakan gimana kabar kuliahku. Akhirnya dia menyarankan untuk pindah universitas lagi dan mencari kampus lagi. Disana, mungkin aku akan bisa lebih bersemangat dengan suasana baru. Dengan pertimbangan dan beradu argument dengan kedua orang tuaku serta teman2 akhirnya keputusan ku bulat. Jika ingin selesai, aku harus menyebrangi pulau andalas ini.

Singkat cerita, setelah beberapa waktu berlalu dan berusaha semaksimal mungkin, entah berapa banyak biaya, tenaga dan waktu yang terkuras habis, datang sebuah undangan untuk menghadiri wisuda. Alangkah plongnya rasa hati ini. Melihat kedua orang tuaku tersenyum bangga. ya aku wisuda, dalam hati ini tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur kepada sang Ilahi Robbi atas terkabulnya doa-doaku selama ini.

Alhamdulillahi robbil alamin…

Satu tugas ini telah aku tunaikan demi kebanggaan kedua orang tuaku, para sahabat dan saudaraku.
Jadi tekenang ketika sahabat lama yang lebih dulu mengalami nasib yang sama. Ia berpesan “tunaikan dulu kemauan orang tuamu supaya jalanmu lancar”.
Semoga jalanku kedepan semakin lancar berkat doa mereka. Amin..
posted by pojokjambi @ 11.41   6 comments
 
Support
Busby Seo Test Page
About Me


Name: pojokjambi
Home: Jambi, Jambi, Indonesia
About Me: Hanya anak desa yang mencoba hidup dipinggiran kota....
See my complete profile

Previous Post
Dedi Jambi

Buat Lencana Anda
Archives
Links populer

ShoutMix chat widget
Links jambi

Search Engine Optimization and SEO Tools
Add to Technorati Favorites
Tamu yang berkunjung se endonesya
Template n group by
Blogger Templates Cara Membuat Blog
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia


Earn $$ with WidgetBucks! Click Here to Advertise on My Blog Get Chitika eMiniMalls
Daftar BidVertiser.di Sini. Cara Mudah Dapat Dolar The World is Talking, Are You Listening?
AgoraVox Author Blogger Indonesia Free Domain Subscribe in Bloglines
Reviewmu.com