Blog Advertising
Selasa, 31 Agustus 2010
War Indonesia – Malaysia Perlukah?

Sorotan hangat yang terjadi antara konflik perairan Indonesa – Malaysia menimbulkan berbagai reaksi di kedua belah pihak. Awalnya, saya tidak tertarik dengan isu-isu semacam ini. Sudah rahasia umum mungkin kiranya sering terjadi konflik di setiap perbatasan.
Memang geram. Melihat aksi-aksi tidak sepantasnya yang ditujukan Malaysia kepada warga Negara kita bahkan termasuk penangkapan pejabat dinas kelautan dan perikanan (DKP) yang sedang bertugas beberapa waktu yang lalu.

Tapi, jika ditarik ke belakang, apa yang mendasari kita untuk mengumbar kata2 “GAYANG MALAYSIA” untuk urusan perbatasan laut ini. Bukankah sudah jelas hukum internasional menyatakan bahwa tidak diperbolehkan mengadakan war untuk masalah sengketa perbatasan territorial perairan laut. Nah, jika memang war ini terjadi, bukankah kita akan lebih dipojokkan oleh dunia internasional. Karena kitalah yang melanggar hukum internasional itu terjadi.

Tentara kita sangat Tangguh

Seandainya, war itu memang terjadi. Maka kita sebenarnya tidak perlu takut. Karena tentara kita adalah tentara tangguh. Untuk individual, pasukan elit Kopasus pernah meraih peringkat pertama di dunia. Belum lagi pengalaman2 prajurit menumpas pemberontak gerilya di daerah2. Dan dimenangkan dengan sedikit korban.
Banyak lagi sejarah terdahulu, perebutan kemerdekaan Indonesia dengan gagah berani penuh semangat dan doa berhasil mengusir mundur para sekutu. Dan ini sudah diakui di dunia internasional.

Wacana Benua Air

Senin pagi kemarin, ketika saya menyaksikan dialog di tv tentang wacana benua air. Wacana yang dicetuskan oleh Tisnaya Kartakusuma, ahli sejarah.
Masuk logika juga saya rasa. Sudah selayaknya wacana Benua Perairan untuk Negara kita tercinta republik Indonesia ini didiskusikan dikalangan para elit politik. Mungkin juga agar para wakil rakyat lebih serius untuk mengurusi ini. Bukan hanya rajin bolos atau datang ke gedung dewan dengan tidur2an saja seperti yang sering diungkap dimedia.

Saya mencoba menerjemahkan wacana ini, jika ini terwujud, mungkin nantinya kita akan mendapat dukungan dari dunia internasional. Karena, Indonesia merupakan Negara pemilik pulau terbanyak didunia. Yang artinya, memiliki laut yang lebih luas dibandingkan daratan. Ada banyak keuntungan jika wacana ini terwujud. Diantaranya,
1. hukum tentang perairan akan semakin jelas, dengan peraturan dan hukum perairan yang jelas maka dunia internasional akan berpihak kepada kita.
2. Bangkitnya ekonomi, dengan adanya pelabuhan2 besar yang ada di setiap pulau (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Lombok dan Irianjaya) yang bisa juga berhubungan langsung antar Negara. Karena, sejarah membuktikan, bahwa nenek moyang kita memang seorang pelaut yang unggul. Itulah awal kebangkitan kejayaan Negara kita.
3. Dengan adanya pelabuhan besar dan jelas, tentunya dengan sendirinya perbatasan yang mengalami konflik akan cepat terselesaikan. Karena disana nantinya terdapat berbagai departemen atau dinas-dinas yang menaunginya.
4. jika Negara kita kuat diperairan, dengan sendirinya negara2 tetangga akan lebih menaruh hormat.

Menghargai Sejarah


Bukankah kita sepakat bahwa terjadinya Indonesia karena sumpah palapanya Gajah Mada yang berniat mempersatukan pulau2 dari Sabang sampai Merauke?.. jauh sebelum Indonesia merdeka, lalu kemudian para pemuda juga telah bersumpah? 28 Oktober 1928? Dan 17 tahun sesudahnya kita merdeka? 17 agustus 1945.

Ada asap tentu ada api. Ungkapan populer hukum teori sebab akibat inilah yang harus dicari. Dimana letak kesalahannya?... Faktanya, perbatasan. Belajar dari berpindah tangannya pulau Sipadan Ligitan ke tangan Malaysia. Saya rasa, sejarahlah yang berbicara di sana. Kenapa? Sebab dengan sejarah maka kita bisa menarik kesimpulan dan membuktikan secara nyata.
Nah, untuk urusan sejarah, apakah pemerintah benar-benar memperhatikan masalah ini?... di sinilah masalahnya.
Banyak peninggalan2 sejarah yang terlantar begitu saja. Tak terurus dan terkesan diabaikan. Padahal, sejarahlah yang berbicara untuk menentukan nasib bangsa kita saat ini. Tapi, apakah kita sudah menghargainya?...

Mulai saat ini ayo kita bersama2 menghargai sejarah dan warisan nenek moyang kita. Dan manusia saat ini adalah sejarah untuk anak cucu kita kelak.

dan jika panglima perang kita menyatakan "hari ini kita perang!" maka sudah kewajiban kita para pemuda Indonesia untuk maju dibarisan depan...

Tidak sepantasnya saya menulis tentang ini. Tapi, ini hanya sekedar uneg2 yang saya keluarkan di blog ini.
posted by pojokjambi @ 12.34   0 comments
Minggu, 15 Agustus 2010
Ramadhan 2010 di Kota Jambi
Kota Jambi, menurutku merupakan kota yang tak bersejarah. Kota ini berpenduduk majemuk. Lebih kurang berpenduduk 250 ribu jiwa. Di sini, di kota ini aku menikmati Ramadhan yang rasanya tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Aktifitas pada pagi hari terasa sama seperti biasa, di Pasar Angsoduo Jambi tetap ramai pembeli bertransaksi sayur mayur. Aktifitas seperti ini ramai mulai dari pukul 02.00-08.00WIB. di siang harinya terasa sepi dan panas, hanya lalu lalang kendaraan mayoritas para pekerja dan pebisnis yang ada, terkadang diselingi penduduk daerah kabupaten yang juga berbelanja ke pasar Jambi .

Mungkin, Ramadhan kali ini merupakan puasa yang panas. Sebab, jatuh pada bulan Agustus, banyak yang bilang “katanya” bulan panas. Sembari menulis catatan ini aku melihat akfititas facebooker Jambi. Mereka kebanyakan bermanja-manja meng up-date status tentang panasnya siang ini. Ya, like this, memang panas saat ini di kota Jambi.

Nah kalo untuk sore harinya, waktu inilah yang paling ramai. Menjelang berbuka puasa, kalo di Bandung ada istilah ngabuburit, menunggu berbuka sambil duduk2 ato sekedar jalan2 ke mall. Tapi kalo di Jambi menunggu berbuka puasanya beda. TEMPAT MAKAN!! Nah tempat inilah yang menjadi buruan favorit para remaja Jambi. Ya, sudah menjadi tradisi kalo sebagian besar warga Jambi lebih mengutamakan kampung tengah (perut)nya. Maka, jangan heran kalo mau berbuka puasa di Kota Jambi, telat sedikit bisa-bisa tak dapat tempat duduk lho.

Aktifitas kerohanian di malam hari, terlihat sama seperti aktifitas lain kebanyakan. Sholat tarawih, tadarusan, dan biasanya sekali seminggu diselingi dengan ceramah. Biasanya, warga di sini lebih memilih masjid yang jaraknya paling dekat dengan rumah untuk menunaikan ibadah. Oleh sebab itu mesjid2 besar diawal2 ramadhan malah terlihat sepi.

Selamat berpuasa ya…..
posted by pojokjambi @ 06.00   0 comments
 
Support
Busby Seo Test Page
About Me


Name: pojokjambi
Home: Jambi, Jambi, Indonesia
About Me: Hanya anak desa yang mencoba hidup dipinggiran kota....
See my complete profile

Previous Post
Dedi Jambi

Buat Lencana Anda
Archives
Links populer

ShoutMix chat widget
Links jambi

Search Engine Optimization and SEO Tools
Add to Technorati Favorites
Tamu yang berkunjung se endonesya
Template n group by
Blogger Templates Cara Membuat Blog
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia


Earn $$ with WidgetBucks! Click Here to Advertise on My Blog Get Chitika eMiniMalls
Daftar BidVertiser.di Sini. Cara Mudah Dapat Dolar The World is Talking, Are You Listening?
AgoraVox Author Blogger Indonesia Free Domain Subscribe in Bloglines
Reviewmu.com