Blog Advertising
Jumat, 12 September 2008
Sandal di bulan Ramadhan
Sandal di bulan
Ramadhan_______________

Tadi siang sewaktu mencuci pakaian sambil menunggu rendaman rinso, aku temenung di depan kamar mandi rumah kontrakan ku, kulihat dinding-dinding retak di sudutnya, lantai dapur yang mulai keropos, kompor minyak yang selalu kering (soalnya susah cari minyak tanah di daerahku), yah inilah kehidupanku, kehidupan anak kost, kehidupan manusia yang masih mencari jati diri sebagai manusia... (hehe narsis ya..)...

Terlintas, otak ku mulai memperhatikan perutku yang memang sengaja ku kosongkan sedari subuh (lagi puasa bro..), terpikir oleh ku masa-masa kenakalanku dulu sewaktu masih memakai seragam putih abu-abu (namanya juga masih abu2, ya masih samar2 lah...), dulu sewaktu bulan ramadhan bukan amal kebajikan yang kukumpulkan justru malah kenakalan ku dan teman-teman yang sangat menyenangkan hati saat itu.

Bulan ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu bagi umat muslim sedunia, karena dibalik itu semua ada manfaat yang besar. Bagi usia dewasa sebagai ladang amal, bagi anak kecil sebagai hadiah karena sesudahnya pasti lebaran dan mereka pasti dibelikan baju baru oleh ibu-bapaknya. bagi usia remaja seperti ku saat itu adalah sebagai ladang untuk menggarap sandal.

Ya,sandal. Kenapa? sebab sandal adalah sasaran empuk buat kami untuk berbisnis. Dulu, tempat tinggalku di daerah kawasan anak kuliahan, jadi banyak sekali mahasiswa/mahsiswi yang tinggal di daerah sekitar.

Dibulan ramadhan, mereka rajin sholat tarawih. Nah, ini kesempatan besar buat kami.
Aku termasuk gerombolan orang-orang yang tidak rajin sholat tarawih tapi rajin ke mesjid, hanya untuk sekedar meledakkan mercon, atau berkumpul temen2 bercerita ngalor-ngidul, dan terkadang sering memakai narkoba. Memang bejad kelakuan kami. lebih-lebih ketika ide temen ku yang lagi buntu, ndak punya duit.

"duit udah ndak ada, gimana kalo kita ambil aja sendal di mesjid yang bagus2, terus kita jual,"ide Agus temenku.
"Nanti kalo ketahuan gimana?,"sahut Joni.
"caranya, kita datang ke mesjid jangan pake sandal,
pura2 sholat, nah... kita masuk sebentar,
terus kita keluar sambil pilih2 sandal yang bagus..., gimana??... kan banyak tu anak kuliahan yang pake sandal bagus,"jawab Udin lagi.
"Boleh juga, setuju,"
tapi siapa yang mau duluan,"
kamu duluan Jon, berani ndak"
kamu aja gus?," tanya ku.
"oke, aku duluan lah,
tolong simpan sandal ku dulu," jawab agus sambil mengencangkan kain
sarung dan bergegas menuju masjid yang jaraknya kira-kira seratus meter.

Tak lama Agus sudah memasuki masjid dan pura-pura duduk di shaf (barisan sholat) belakang, sesaat jama'ah mulai menunaikan rakaat sholat berikutnya, tak lama Agus beranjak pergi dengan tampang cuek memilih sandal di teras masjid, lalu memakainya dan dengan langkah cepat akhirnya tiba di rombongan kami dengan perasaan was-was.

"Pinter juga kamu gus, merk apa sandalnya,"kataku tak sabar lagi.
"Neckerman coy, mahal ni, kita jual 30 ribu masih laku
"Ini kalo baru nyampe 50 ribuan,"jawab Agus kegirangan dengan nafas tersenggal.

Setelah lama kami berdiskusi lalu kami putuskan untuk menjualnya kepada anak-anak mahasiswa juga, tapi daerahnya agak sedikit jauh dari kawasan masjid.

"mau beli sandal bang, masih agak baru,"
"merek apa tu?"
"nackerman, 30 ribu aja bang, soalnya butuh duit,"kataku.
"25 lah ya, kalo mau langsung abang bayar,"
"ya udah lah bang, jadi 25, mau cepet juga soalnya"
"tapi ndak barang panas kan??.. (maksudnya barang curian)
"dijamin bang, ndak lah,"jawab temen2 ku
"oke,"sahut mahasiswa medan yang udah kenal akrab juga dengan kami.

setelah uang kami dapat, langsung kami belikan daun ganja (atau cimeng, kokel, lekok, lekis, itu sebutan untu barang haram tersebut)... dan lekis tersebut kami hisap beramai-ramai sampai menjelang waktu sahur. begitulah, terus menerus sepanjang malam ramadhan kerjaan kami.

Semuanya dapat kebagian jatah untuk menggarap sandal di mesjid tanpa terkecuali. Entah sudah berapa puluh pasang sandal kami dapatkan sepanjang bulan puasa itu, dan bermacam-macam merk sandal yang mahal-mahal, sandal carvil, sandal nackerman, sandal eiger danlain-lain (soalnya di kawasan mahasiswa/mahasiswi yang kost banyak anak orang-rang berduit). Dan terkadang hasilnya kami beli petasan sebanyak-banyaknya untuk sekedar menakut-nakuti dan mengejutkan para wanita yang akan pergi tarawih.

ya, mungkin semboyan kami waktu itu, "siang puasa, malam narkoba"....
biar imbang antara dosa dan pahala. (tapi tentunya sangat2 tidak imbang lah, sebab banyak dosanya dari pada pahalanya dengan melihat apa yang kami kerjakan).... Kalau mengingat masa2 itu terkadang rasa penyesalan timbul, sebab imbas dari kelakuan buruk ku waktu itu sekarang di tempat kost ku aku jadi sering kehilangan baju, sandal, dan barang2 lain.

Tapi untungnya 2 tahun terakhir ini aku sudah full puasa, dan udah terbiasa dengan hukum karma yang kulakukan sewaktu sma dulu.

maafkan aku ramadhan.......
posted by pojokjambi @ 12.57  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
 
Support
Busby Seo Test Page
About Me


Name: pojokjambi
Home: Jambi, Jambi, Indonesia
About Me: Hanya anak desa yang mencoba hidup dipinggiran kota....
See my complete profile

Previous Post
Dedi Jambi

Buat Lencana Anda
Archives
Links populer

ShoutMix chat widget
Links jambi

Search Engine Optimization and SEO Tools
Add to Technorati Favorites
Tamu yang berkunjung se endonesya
Template n group by
Blogger Templates Cara Membuat Blog
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia


Earn $$ with WidgetBucks! Click Here to Advertise on My Blog Get Chitika eMiniMalls
Daftar BidVertiser.di Sini. Cara Mudah Dapat Dolar The World is Talking, Are You Listening?
AgoraVox Author Blogger Indonesia Free Domain Subscribe in Bloglines
Reviewmu.com