| Selasa, 13 Januari 2009 |
| tayangan video kerusuhan kerinci , jambi |
Pelajaran berharga dari Pilkada
Tanyangan video kerusuhan di kabupaten kerinci yang dihimpun dari para wartawan tv jambi berdurasi kurang lebih 1 jam yang saya tonton sangat mengesankan sekali. Pasalnya, didalam vdeo kerusuhan tersebut banyak didominasi oleh kaum ibu-ibu. Kurang lebih 5000 massa tumplek blek memenuhi kotamadya kerinci menuntut bupati Kerinci Fauzi Si'in mundur dari jabatannya yang hanya tinggal beberapa bulan saja atau lebih tepatnya di tahun 2009 ini habis jabatannya sebagai bupati. Akan tetapi kenapa seorang bupati yang hanya tinggal beberapa bulan menjabat harus dituntut mundur?? inilah yang menjadi persoalan sengit antara elite politik jambi hingga saat ini.
Demonstrasi terbesar di Jambi tersebut pun menjadi sorotan nasional, bahkan 3 hari berturu-turut tayang di media televisi. sangat fantastis.
Video diawali dengan backsound nyanyian kuno (lebih tepatnya tembang suku kubu, anak dalam) yang membuat bulu kuduk bergidik ngeri, lebih mengerikan dari pada backsound film PKI jaman orde baru dulu.
Demontrasi yang banyak dodominasi oleh ibu2 tersebut berlangsung saat rapat paripurna anggota dewan di kabupaten kerinci. Dengan massa mencapai 5000an mereka terus berorasi di depan kantor DPRD kerinci, guna menuntut bupati mundur. Tapi, kayaknya bapak bupati itu sendiri sedang tidak berada di tempat. Akhirnya beberapa utusan dari demonstran diperbolehkan masuk dan menyampaikan segala tuntutan.
Belum puas hanya menyampaikan tuntuan yang ditanggapi dingin oleh jajaran petinggi negeri tersebut, merekapun mulai geram dan berhasil menduduki kantor DPRD Kerinci. Kantor tersebut pun terkepung, hingga tak ada yang bisa keluar satu orangpun dari kantor tersebut, karena para demonstran menghujani mereka dengan batu batu.
Sebelum terkepung para PNS yang berada di dalamnya menganggap remah para demonstrans dan terlihat sangat merendahkan dengan mengeluarkan kata-kata kotor, seperti pantek, anjing, dan terkadang diselingi tertawa-tawa dan mencaci-maki.
Tapi, setelah mereka dihujani dengan batu oleh para demonstran baru mereka seakan menjadi kucing yang basah kuyup tersiram air, diam tak berkutik. Ada yang menyelamatkan diri di bawah kolong meja dan ada pula yang melindungi kepalanya dengan tong sampah, banyak juga yang berlindung dibalik dinding kantor.Semuanya hancur, kaca-kaca percah berserakan.
Saat itu aparat keamanan hanya alakadarnya, hingga tak kuasa menahan gelombang demonstrans, markas koramil yang ada di dekatnya pun tak banyak berbuat karena mereka belum mendapat perintah dari komandan. Jadi mereka hanya mengamankan markasnya saja. Setelah mendapat perintah, baru mereka bergerak mengamankan situasi yang ada.
Ada juga beberapa aparat dari satpol PP dan Polisi yang terkena lemparan batu, bahkan ada juga yang sampai kakinya patah. Tak luput, mobil-mobil yang ada didekatnya pun turut menjadi korban. Semua perlengkapan kantor dirusak dengan beringas. Toko supermaket yang "katanya" milik sang bupati pun menjadi korban perusakan dan penjarahan dari para demonstrans.
Setelah beberapa menit berlalu akhirnya bantuan keamanan datang lengkap dengan membawa mobil water cannon dan sesekali personil PHH menembakkan gas air mata kearah pendemo. ada juga aparat dari koramil yang terkena gas air mata karena jarak mereka berdekatan. Tak ada yang bisa menjamin para demonstrans menghentikan aksinya, korlapnya pun tak bisa berbuat banyak untuk mencegah aksi anarkhis yang yang dilakukan ribuan massa tersebut.
Setelah beberapa aparat PHH dari Polres Kerinci berhasil meringsek maju dan menghalau aksi pendemo. Akhirnya bisa memblokade jalan keluar bagi para pejabat yang terkurung di dalam kantor DPRD tersebut. Beberapa staff dan pejabat yang ada di dalam kantor DPRD pun berhasil keluar dari kepungan dan lari terbirit-birit satu persatu, sibuk menyelamatkan diri sendiri.
Ada juga mobil yang dibakar oleh massa.
itulah demokrasi yang anarkhis jika rakyat merasa diresahkan oleh sistim yang ada.
Mudah-mudahan kasus ini cepat terselesaikan, hingga kota Kerinci menjadi kota yang damai. Karena Kerinci adalah wajah dari Indonesia, jika Kerinci sudah kacau maka itulah yang terjadi di Indonesia dan konon katanya Kerinci adalah nenek moyang dari penduduk yang ada di sumatera.
Lalu, apa hubungannya dengan pilkada??... ya sebagian pihak berpendapat bahwa para demonstran berasal dari massa salah satu kandidat bupati yang kalah dalam Pilkada putaran kedua. Benar atau tidak?? belum jelas hingga kini.
Pesan moral yang dedi ambil dari tayangan tersebut adalah
Peraturan hanya bisa dikalahkan dengan aksi anarkhis. tanpa prosedur dan tanpa tetek-bengek yang menghambat jalannya sebuah demokrasi.
Dan jambi dikenal dengan keindahan alam Kerinci, yang menurut para penyair "kerinci adalah sepenggal tanah syurga yang tercampak ke bumi". Jika kerinci (muka dari Indonesia) sudah tak elok lagi, bagaimana dengan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia. |
posted by pojokjambi @ 12.05  |
|
| 5 Comments: |
-
tindakan anarkis adalah salah satu yang salah dari bentuk penyampaian aspirasi.
Kenapa bisa begitu....?
Karena saluran untuk menyampaikan pendapat secara damai sudah buntet!
-
iya nih ded, bosen kalo liat yg begini palagi musim pilkada sekarang ini. bapak2, ibu2, coba deh berdemokrasi dg cara damai, DAMAI ITU INDAH lo....pisss ah....pisss ah....
-
weh, ngeri juga yah ngeliat demonstran sebanyak itu... klo ada yang memprovokator aja, bisa ricuh tuh massa.
-
for mas srex: betul kalo salurannya udah tersumbat pasti dah alirannya ga sehat lagi...
for mimi arie: hehehe... piss ahh itu maksudnya apa??... kok pake "ah" segala... kidding kok...
for yoyo: iya tuh, massanya bnyak banget yang ngepung kantor itu, karena kantor tersebut cuma satu pintu jadi ga ada jalan keluar selain dari depan....
-
Pejabat rusuh, masyarakat jga rusuh.............. malu aku menjadi orang kerinci
|
| |
| << Home |
| |
|
|
tindakan anarkis adalah salah satu yang salah dari bentuk penyampaian aspirasi.
Kenapa bisa begitu....?
Karena saluran untuk menyampaikan pendapat secara damai sudah buntet!